5 Alasan Saya Berhenti Pakai Kartu Kredit

by Sabda Awal
Alasan berhenti kartu kredit

Pertama kali saya menggunakan kartu kredit tahun 2016. Saat itu ada bank yang datang ke kantor dan promosi kartu kredit. Biasalah, promosi ini dibarengi dengan iming-iming hadiah.

Saya pun tertarik, karena sebelumnya belum pernah punya kartu kredit. Apalagi transaksi menjadi mudah, tinggal gesek, serbaguna, bahkan bisa tarik tunai. Saya berpikir, kartu kredit akan berguna sekali ke depannya.

Benar saja, kartu kredit memang sangat membantu.- membantu saya dalam memenuhi semua hasrat keinginan dengan menghilangkan kewarasan saya, hahah. Saya tidak bisa mengontrol diri.

Apa-apa pakai kartu kredit, tinggal gesek atau input nomor CC-nya saja sudah bisa bawa pulang barang yang diinginkan. Setelah 2 tahun pada posisi tidak terpuji ini, saya akhirnya memutuskan untuk meninggalkan kartu kredit.

berhenti dari kartu kredit
Bye-bye kartu kredit

Sebenarnya, kemampuan mengontrol diri tergantung setiap individu. Ada yang berubah jadi konsumtif, ada yang mampu memanfaatkan kartu kredit dengan amat baik. Jika anda ada di nomor 2, boleh dong bagi tipsnya.

Tapi saya adalah golongan pertama, yaitu bersikap konsumtif. Setelah berhenti pakai kartu kredit, saya lebih nyaman berkali-kali lipat. Setidaknya ada 5 alasan yang memantapkan saya berhenti dari kartu kredit.

Berikut ini ada 5 alasan mengapa saya tidak menggunakan kartu kredit lagi :

  1. Tidak mengajarkan kontrol diri
  2. Pertimbangan iuran tahunan dan suku bunga
  3. Indikasi budgeting berantakan
  4. Sudah menemukan “kartu kredit” lain
  5. Promo dan diskon? Banyak di E-Wallet kok!

Dibawah ini akan saya jabarkan 1 per 1.

1. Tidak Mengajarkan Kontrol Diri

Jujur saja, saya mengalami yang namanya lepas kontrol saat dulu menggunakan kartu kredit. Bahkan lepas kontrol yang paling besar saya abadikan pada tulisan 4 kesalahan finansial yang saya lakukan.

Adalah membeli sebuah tab yang sebenarnya tidak butuh sama sekali! Setengahnya bayar cash, sisanya pakai kartu kredit. Padahal jika tidak punya kartu kredit, pasti saya tidak akan membeli gawai itu *nyesel. Pasalnya tab itu kini hanya berakhir sebagai media entertainment saja.

Memang tidak bisa dipungkiri kalau kartu kredit itu memberi kemudahan berbelanja. Tinggal gesek atau input saja nomor cc-nya, maka sudah bisa beli barang yang diinginkan. Kartu ajaib -__-“.

Belanja terooos!!

Kartu kredit membuat kita tidak waras,- tidak bisa membedakan mana kebutuhan mana keinginan. Selama limit cc masih ada, pasti akan belanja teroos. Toh tagihannya bisa dibayar bulan depan, malah bisa dicicil dengan nominal terkecil.

Berbahayanya jika kita tidak dapat mengerem prilaku ini. Saran saya, apabila anda memasuki tahap tidak mampu berpikir logis,- lapar mata langsung beli. Maka, segera tutup kartu kredit dan mulailah menahan diri.

Sekarang tanpa kartu kredit saya merasa lebih nyaman. Saya bisa berpikir waras, mana yang harus dibeli, yang tidak, atau ditunda.

2. Pertimbangan Iuran Tahunan dan Bunga

Dalam penggunaan kartu kredit ada 2 beban yang ditanggung oleh si pemakai, yaitu iuran tahunan dan bunga cicilan.

Besarnya iuran tahunan tergantung jenis kartu kredit yang dipegang. Biasanya dibagi 3 level, yaitu reguler, gold, dan platinum. Makin ke kanan makin tinggi limit dan iuran tahunannya. Kisarannya seperti dibawah ini, tergantung dari bank penerbit.

  • Reguler : Rp 120.000 s.d. Rp 300.000
  • Gold : Rp 150.000 s.d. Rp 400.000
  • Platinum : Rp 250.000 s.d. 750.000

Sementara itu untuk suku bunga kartu kredit sekitar 2,25% / bulan (bisa lebih tinggi atau lebih rendah).

Nah, kedua biaya ini tinggal anda hitung saja. Misalkan, tagihan iuran tahunan kartu kredit saya : Rp 150.000/tahun.

Anggap bahwa setiap bulan saya menggunakan kartu kredit dan dikenakan suku bunga dari penggunaan senilai Rp 1.000.000. Jika disetahunkan, suku bunga ini nilainya Rp 270.000.

Total tagihan dari penggunaan kredit Rp 150.000 + Rp 270.000 = Rp 420.000.

Nilai Rp 420.000 ini senilai dengan bagi hasil 4,2% deposito Rp 10.000.000 lho!

3. Indikasi Budgeting Berantakan

Memang tidak selamanya : punya kartu kredit = keuangan berantakan.

Namun, bisa dijadikan indikasi awal jika budgeting anda bermasalah.

Misal, anda menggunakan kartu kredit untuk membeli smartphone baru, karena gawai anda rusak tiba-tiba. Padahal, jika kita sadar bahwa gadget pasti akan dibeli secara periodik dalam rentang 2-5 tahun karena rusak atau kinerja menurun.

Maka, sudah sewajarnya menyiapkan dana khusus untuk beli smartphone.

Saya sendiri menyiapkan pos khusus untuk smartphone dengan membeli reksadana beberapa ratur ribu setiap bulan. Dengan trik ini, dana smartphone saya sudah ready karena sudah berjalan 2 tahun.

Apakah anda mengandalkan kartu kredit setiap kali butuh uang mendadak? Misal, kekurangan biaya travelling, bayar pengobatan yang klaimnya belakangan, beli pakaian atau hal remeh semisal membayar tagihan dan makan di luar?

Jika sudah begini, saya yakin pada akhirnya anda akan bergantung dengan kartu kredit. Artinya anda belum membagi budget sesuai peruntukan dengan baik. Budgeting berantakan!

Bagaimana jika seandainya anda yang bergantung dengan kartu kredit, pada saat-saat genting limit kartu kredit anda habis? Nah lho!

Artinya, apapun yang terjadi anda harus mempersiapkan pos-pos tersebut dengan baik. Say no bergantung kartu kredit! Anda dapat membaca tulisan saya tentang budgeting cara mudah melakukan budgeting.

4. Sudah Menggunakan “Kartu Kredit” Lain

Di sisi lain kartu kredit ini dibutuhkan, terutama untuk transaksi yang membutuhkan kartu kredit. Misal pembelian aplikasi, pembayaran theme wordpress, verifikasi akun paypal, umumnya sering saat transaksi internasional.

Setelah putus dari kartu kredit, saya sempat kesulitan untuk melakukan transaksi-transaksi diatas. Agak dilema juga memang, disatu sisi butuh, disisi lain tidak baik untuk saya sendiri.

Alhasil, selama 2 tahun saya pinjam kartu kredit abang saya.

Tapi sekarang kendala tersebut sudah tidak lagi saya alami sejak menggunakan Jenius BTPN. Adalah e-Card salah satu fitur di Jenius BTPN. Berbentuk kartu virtual yang bisa digunakan untuk transaksi yang butuh kartu kredit.

E-Card ini harus di top up dahulu agar bisa digunakan. Jadi, e-Card Jenius berbeda dengan dengan kartu kredit. Untuk bisa digunakan e-Card harus di top up, sementara kartu kredit bisa dipakai selama limit masih ada.

Untuk anda yang ingin mencari pengganti kartu kredit, bisa menggunakan e-Card Tabungan Jenius saja. Lengkapnya tentang tabungan Jenius bisa mampir ke ulasan saya 5 Keuntungan Tabungan Jenius BTPN.

5. Promo dan Diskon? Banyak di E-Wallet Kok!

Salah satu yang menarik dari kartu kredit ada promo dan diskon. Bahkan, makin banyak pakai kartu kredit alias makin sering ngutang, poin bisa diakumulasi untuk ditukarkan hadiah. Istilahnya reward poin.

Reward poin ini beragam, ada yang diskon belanja di toko online, pemesanan tiket pesawat, penginapan, merchant mesin EDC mulai dari resto sampai retail. Yang paling menarik sih bisa untuk potong iuran tahunan.

Tapi sadar tidak, kalau promo-promo yang ada di kartu kredit itu banyak tersedia di E-Wallet yang beredar di zaman sekarang. Mau itu di OVO, Dana, Go Pay, dan dompet digital lainnya.

Bahkan seperti Telkomsel dan Indihome yang setiap kali bayar tagihan akan dapat poin yang bisa ditukarkan ke berbagai promo juga.

Jadi, jika alasan anda memakai kartu kredit karena banyak diskon dan promo, please deh sekarang banyak program lain yang menyediakan promo dan diskon, seperti yang sudah saya sebutkan diatas.

***

Demikian sharing saya tentang kartu kredit. Apakah anda pengguna kartu kredit? Mengandalkan kartu kredit atau tidak? Mengapa? Berbagi di kolom komentar ya.

Hello Finance, Make It Fun

Related Posts

Leave a Comment

42 comments

SARIF HIDAYAT November 11, 2019 - 9:16 am

Tulisan sangat inspirasi sekali. Mantappp

Reply
Antung Apriana November 11, 2019 - 12:22 pm

aku nggak pakai kartu kredit. tapi kalau kulihat sekarang godaan juga datang dari ewallet semacam ovo, gopay dengan berbagai promonya cashback-nya. belum lagi marketplace yang ada paylater-nya. heu

Reply
Sabda Awal November 11, 2019 - 8:04 pm

waduhhh hati2 mbak jebakan baru berarti, haha

Reply
Fanny F Nila November 13, 2019 - 12:34 am

aku punya kartu kredit, tapiiiii itu hanya krn aku kerja di bank, dan ini memang fasilitas yg udh dikasih ke staff, tanpa annual fee. Duluu aku sempet sangat boros mas. pake cc tp utk keperluan konsumtif.trus bayar yg minimum pula.

tp setelah menikah, dan sadar kalo keuangan ga boleh kayak saat msh single, aku mulai berubah. semua cicilan CC aku lunasin full, teus chipnya aku gunting. cc ttp aktif, tp ga bisa aku pake lagi. hanya utk pembayaran tiket pesawat, itupun lgs aku bayar full. krn aku rutin traveling, dan cc aku pake utk itu. poinnya aku tuker utk miles . Aku ga mau bayar minimum lg. kalo memang pake cc, ya aku bayar full. jd g ada utang2 yg sampe berbunga 😀

Reply
Astriatrianjani November 13, 2019 - 4:21 am

Saya, alhamdulilah nggak punya kartu kredit. Atm aja baru punya tahun ini. Walaupun penasaran, tapi baca pengalamanya mas sabda di atas jadi rada takut juga. Soalnya saya agak-agak boros

Reply
Sabda Awal November 13, 2019 - 7:40 am

Kalau agak boros mending ga usah mbak, nanti bisa kebablasan jadi sangat boros
^tks

Reply
Hendra Suhendra November 13, 2019 - 7:49 am

Sebenarnya boros atau tidaknya seseorang menggunakan kartu kredit tergantung dari dirinya sendiri sih. Di satu sisi bisa sangat membantu ketika kepepet, tapi di sisi lain bisa membuat kita boros kalau gak pandai menggunakannya dengan bijak. Jadi kalau pun memang sudah punya kartu kredit dan belum mau ditutup, ya sebaiknya bijak ya Mas. Tapi memang godaan belanja sungguh besar saat ini,

Reply
Sabda Awal November 13, 2019 - 9:30 pm

benar mas, tergantung individunya masing-masing, kalau saya sendiri ga bisa nahan godaan

Reply
Vicky Cahyagi November 13, 2019 - 3:33 pm

Setuju, seringkali kita tidak bisa mengontrol diri, termasuk penggunaan kartu kredit. Antara kebutuhan dan keinginan memang sulit dibedakan. Baru menyesal setelah pengeluaran di luar kendali. Saya pun tidak menggunakan kartu kredit. Sama saja ngutang ke orang, lalu kita harus segera bayar uang berikut bunganya. Nice info

Reply
Riza Alhusna November 13, 2019 - 4:16 pm

Gw malah yang lagi seneng-senengnya pakai kartu kredit. Buat jualan tapi. Mayan kan gw jualan pake duit orang. Duit muter, tagihan terbayar, keuntungan pun di dapat, wkwkwkwk

Reply
Sabda Awal November 13, 2019 - 9:29 pm

wah hebat euy bisa manfatin kartu kredit buat nyari duit

Reply
febridwicahya November 14, 2019 - 1:28 am

Saya tidak pernah pake kartu kredit, atau beli sesuatu secara kredit.

Selain karena jarang beli-beli, terus kayak, apa ya?

Duh, susah njelasinnya.

Reply
jalan dan makan November 14, 2019 - 5:43 am

baguslah bang aku juga memang tidak pernah pakai kartu kredit karena mungkin nggak bakalan bisa ayar kalaupunya kartu kredit

Reply
Hastira November 15, 2019 - 2:26 am

nah yang leps kontrol itu yang berbahaya sekali ya

Reply
Ahmad Zute November 15, 2019 - 8:17 am

Nasib baik adalah ketika kita bisa mapan secara keuangan dan bisa memnuhi segala keinginan. Sebagian orang lebih memilih untuk tidak menggunakan kartu kredit, bukan karena tidak mampu, tapi itu adalah pilihan yang masuk akal agar hidup tetap dalam kewarasan.

Reply
Sabda Awal November 17, 2019 - 5:56 pm

kayak lagi baca quote, hahaha

Reply
Fanny F Nila November 17, 2019 - 7:54 pm

perasaan aku udh komen deh di tulisan inii :D. apa masuk ke spam kah?

aku pake CC sbnrnya antara pengen dan ga :D. soalnya krn kerja di bank, semua staff diharapkan (bisa dibilang dipaksa juga) untuk pakai semua benefit bank yang dikasih utk staff, termasuk CC. apalagi utk staff bunga jauh lbh kecil. tujuan utamanya sih, supaya dengan memakai CC bank sendiri, kita bisa lebih ngerti keuntungannya dan bisa jelasin ke nasabah ato orang2 mas ..

tp buatku, cc ampe skr cuma utk beli tiket pesawat sih, apalagi dengan cc bankku, banyak promonya huahahahaha.. tapi ttp kok, aku lgs bayar… ga suka terikat ama hutang2 cc ini..

Reply
Sabda Awal November 20, 2019 - 11:53 am

Iyaa mbak, komennya masuk spam, udah saya filter nih.

thanks sharingnya mba

Reply
ella November 18, 2019 - 11:37 am

kl aku emg dr dulu nggak pengin punya kartu kredit mas, karena memang belum butuh aja kali ya.. takutnya juga jd aku khilaf belnja terosss giliran dapat tagihan pingsan, wkwkwk

Reply
Sabda Awal November 18, 2019 - 8:27 pm

haha berarti karakter kita sama mbak, ga bisa kontrol diri

Reply
Enny Ratnawati November 18, 2019 - 4:23 pm

hahahaha saya setuju bangettt ini. setelah bertahun2 pakai CC, akhirnya dua tahun lalu saya juga memutuskan berhenti meggunakan kartu kredit dan menyelesaikan semua tagihan hahaha.alhamdulillah, lebih baik trnytaa setelah gak pakai cc wkwkw

Reply
Sabda Awal November 18, 2019 - 8:27 pm

samaan dong mbak *toss

Reply
Aul Howler November 19, 2019 - 11:15 am

Dari awal bekerja udah memutuskan untuk nggak pake
Takut cicilannya nanti nggak ketaker

Jadinya kalo pengen sesuatu ya nabung dulu, terus beli lunas
Lebih enak dan nyaman begitu hihihi

Reply
Sabda Awal November 20, 2019 - 11:48 am

berarti kita satu tipe, khawatir sama utang

Reply
Irsyad November 19, 2019 - 12:40 pm

Alasan saya belum mau mencoba pakai kartu kredit juga mirip2. Pertama, saya emang takut jd lebih konsumtif dan nggak bisa mengontrol mana yg kebutuhan dan keinginan. Implikasinya jadi alasan yg kedua, saya takut budgeting saya malah berantakan. Nice sharing, setidaknya bagi yg punya kartu kredit atau yg belum bisa mempertimbangkan dgn lebih dalam lagi dgn adanya artikel ini

Reply
Bang Day November 20, 2019 - 4:19 am

Sudah lama ingin lepas juga. Tapi ternyata ada hal tertentu yang tidak bisa lepas dari CC. Misalnya booking apartemen di LN.

Reply
Sabda Awal November 20, 2019 - 11:50 am

benar mas, ada kondisi dimana kita butuh cc, di luar negeri kayaknya hampir wajib deh

Reply
Bang Day November 28, 2019 - 12:34 am

Tapi ironisnya, ke LN jarang, akhirnya jadi kepake sehari2. Boroskan jadinya

Reply
nur rochma November 20, 2019 - 4:59 pm

Saya dan suami sepakat nggak pakai kartu kredit. Kami berpikir sederhana, kalau ada uang beli, nggak ya nunggu atau skip aja. Saya sadar banget dengan berbagai kemudahan kartu kredit, bisa-bisa boros.

Reply
Nita Lana Faera November 26, 2019 - 9:03 am

So far saya memang nggak pernah punya kartu kredit sih, walau bukan berarti nggak pernah menggunakan. Biasanya kalau harus beli sesuatu yang duitnya nggak cukup, atau tabungan bisa langsung bablas kalau beli cash, hahah… ya udah nebeng sama adek aja. Karena memang selama kerja di perusahaan seringnya jadi orang baru sih, apalagi sekarang udah jual jasa sendiri, jadi ya memang susah untuk bikin kartu kredit.

Reply
thya November 29, 2019 - 6:59 pm

saya malah belum pernah pake kartu kredit mas. Alhamdulillah belum tergiur untuk berhutang. hehehe..

Alhamdulillah ya mas kalo udah berhenti, jadi bisa menghindari gaya hidup konsumtif. dan beruntungnya ada e-card jenius yang bisa menggantikan peran kartu kredit

Reply
Rohyati Sofjan December 3, 2019 - 10:29 am

dengan adanya dompet digital, penggunaan kartu kredit bisa berkurang karena orang lebih nyaman transaksi yang mudah dan simpel caranya.
Syukurlah dilema mengenai kartu kredit bisa diatasi berkat adanya tabungan Jenius BPTN.
Dunia keuangan akan terus berubah sesuai perkembangan zaman.

Reply
Sabda Awal December 3, 2019 - 9:38 pm

Dompet digital memang memudahkan berbelanja, bisa gantiin kartu kredit, tapi bisa jadi boros juga mbak, hehe

Reply
Mugniar December 5, 2019 - 7:16 pm

Keren ini, penjelasannya logis banget, bisa diterima semua orang. Semoga bermanfaat bagi banyak orang supaya tidak terjerat utang di kartu kredit 🙂

Reply
Sabda Awal December 6, 2019 - 11:26 am

amiin mbak, tks ya

Reply
Arief December 8, 2019 - 1:37 am

Saya justru makin cinta setelah punya kartu kredit, awalnya pakai BTPN Jenius, sekarang jenius gak pernah di isi lagi saldonya. kok bisa?

1. Kartu kredit mampu menjalankan bisnis saya ke level selanjutnya, seperti berhutang setelah keluar tagihan bisa dibayarkan bulan selanjutnya saat pencatatan tagihan dibayar sebelum jatuh tempo
2. Bisnis saya hanya bisa dibayar melalui tagihan kartu kredit karena posisinya di luar indonesia
3. Setiap kartu kredit punya 3 fitur (1. reward point 2. pencapaian pemakaian tahunan 3. kepercayaan)
– fitur 1 jika anda membeli banyak hal, memaksimalkan limit pemakaian kartu kredit dan membayar tepat waktu bisa mendapatkan reward point yang bisa ditukarkan dengan fasilitas, tiket bioskop, makanan minuman atau tiket pesawat
– fitur 2 jika anda memakai minimal 30% pertahun dari limit yang anda punya dengan pembayaran lancar anda hanya perlu melakukan telpon ke call center untuk dibuatkan surat gratis iuran tahunan, selama saya pakai kartu kredit tidak pernah sekalipun bayar iuran tahunan
– fitur 3 jika anda orang yang mampu membuktikan pemakaian lancar, tanpa tunggakan banyak bank yang akan menawarkan pinjaman lebih besar bahkan penawaran kartu kredit lain dengan limit bersaing atau lebih besar dari kartu utama anda.
4. kartu kredit masih dipandang elit oleh sebagian besar orang, meskipun fungsinya untuk berhutang, kemanapun membawa kartu kredit untuk pembayaran termasuk salah satu cara praktis biar dompet gak kelihatan tebal
5. lebih banyak akses yang mampu di eksplor, untuk pembayaran lintas negara butuh kartu kredit, untuk keluar negeri butuh kartu kredit biar gak repot tukar uang dll

Reply
Sabda Awal December 8, 2019 - 9:05 am

terimkasihh sharingnya mas, memberikan pandangan baru bagi saya yang awam ttg kartu kredit

Reply
sidaring December 11, 2019 - 12:37 am

Tiap hari saya mendapat telpon tawaran kartu kredit, namun saya tolak, soalnya di daerah saya masih minim penggunaan kartu kredit, namun saya juga bersyukur tidak memiliki kartu kredit karena saya termasuk orang yang boros.. heheh

Reply
Sabda Awal December 11, 2019 - 7:39 am

kalau boros memang lebih baik dihindari saja, kecuali kalau kita sudah bisa mengaturnya

Reply
Lebih Mudah Bayar Ini Itu Dengan GoPay - BlogSabda.com January 13, 2020 - 1:01 pm

[…] pernah bahas 5 alasan saya berhenti dari kartu kredit. Dari alasan-alasan tersebut, diantaranya karena kehadiran dompet digital yang dapat menggantikan […]

Reply
Bang Day January 16, 2020 - 3:24 pm

balik lagi… Saya hampir mengikuti ini mas. Tidak menutup tapi melunasi semua tagihannya.
Karena ada beberapa hal yang terkait dgn kartu kredit, seperti asuransi jiwa.

Setidaknya saya udah gak pny utang deh.

Nice post mas, sangat menginspirasi

Reply
Sabda Awal January 19, 2020 - 7:39 pm

thanks sharingnya mas

Reply