Artikel ini saya bagikan karena saya anggap penting sebagai pengetahuan tentang fase-fase finansial yang dilewati oleh seseorang.
Tulisan ini saya susun berdasarkan refrensi dari buku dan internet. Sebenarnya, masing-masing praktisi keuangan ada yang mengatakan fase finansial itu 4, 5, 6 dan 7 tahap.
Itu sah-sah saja, masing-masing orang memiliki pandangan masing-masing. Justru perbedaan ini menambah kekayaan refrensi pengetahuan.
Sementara itu, saya membagi fase finansial menjadi 5 tahap. Saya menyuarakan opini ini berdasarkan pengalaman pribadi sendiri.
Yahhh,,, for you information saya banyak menulis berdasarkan pengalaman sendiri. Berikut ini 5 fase finansial versi BlogSabda 👇
5 Fase Finansial
Berikut ini tahapan finansial seseorang :
1. Financial Dependence
2. Financial Mess
3. Financial Stability
4. Financial Security
5. Financial Freedom
1. Financial Dependence
Merupakan posisi saat seseorang masih bergantung kepada orang lain, entah itu orangtua ataupun saudara. Penyebabnya bisa jadi karena masih mengenyam pendidikan atau sedang mencari pekerjaan.
Dalam fase ini tidak perlu khawatir jika status memang sebagai pelajar. Tapi khawatirlah saat memasuki usia produktif namun masih belum bekerja juga.
Kebanyakan dari kita pada fase ini menahan semua hasrat keinginan untuk membeli ini dan itu. Ya, bagaimana mau beli sesuatu jika uang saja tidak ada, hehe.
Saya berada pada tahap Financial Depend hingga hampir usia 20 tahun. Setelah itu saya mulai bekerja sebagai ASN di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai .
Meskipun pada saat SMA, saya sudah mencari uang jajan tambahan dengan berjualan pulsa hingga kuliah.
Sewaktu kuliah saya sempat bekeja di doorsmeer sepeda motor dan menulis di blog. Tamat kuliah di usia 19 tahun, saya sempat menjadi pelayan di rumah makan Padang selama 3 bulan dan membantu kakak saya berjualan di pasar sebelum panggilan penempatan tugas.
2. Financial Mess
Fase ini dimana seseorang sudah memiliki penghasilan namun masih kurang. Bukan karena tidak bisa mengatur keuangan, namun memang beneran pendapatan lebih kecil dari pengeluaran.
Maka, disebutlah Financial Mess (berantakan).
Pada posisi ini seseorang wajib melakukan earn more dan spend less dalam waktu bersamaan. Cari tambahan sana sini/apply ke pekerjaan yang lebih baik dan saat itu pula mengevaluasi/eleminasi pengeluaran yang ada. Malah sebagian berutang demi melangsungkan hidup.
Jika anda berada pada fase ini, maka fokuslah meningkatkan penghasilan terlebih dahulu. Kasarnya, yang penting uang yang didapat cukup untuk hidup.
Bahkan, dalam beberapa kasus financial mess menghasilkan tindakan kriminal. Ya, begitulah kenyataannya. Mencuri, merampok, menipu bahkan bunuh diri.
Tidak semua orang pernah berada pada fase ini, karena sebagian langsung memperoleh penghasilan yang baik. Termasuk saya sendiri yang begitu bekerja mendapat gaji yang lebih dari cukup.
Maka bersyukurlah apabila saat mulai bekerja anda langsung mendapat penghasilan yang lumayan. Jadi, sama sekali tidak merasakan fase ini. Paling, masalah yang anda hadapi hanya bingung bagaimana mengatur uang.
3. Financial Stability
Financial Stability dimana penghasilan lebih besar dari pengeluaran. Bisa dikatakan disinilah posisi saya berada saat ini dengan catatan saya mulai bisa memanage finansial dengan baik.
Nah, menurut saya pada titik ini merupakan tantangan terberat. Karena kebanyakan orang terlena dengan penghasilan yang lebih dari cukup. Lalu, menomor sekiankan investasi dan tabungan.
Yang penting bisa senang-senang dulu!
Sebagian orang yang sudah berada fase ini tidak menyadari jika keuangannya sudah stabil. Namun, mereka masih beranggapan dalam kondisi Financial Mess. Padahal, sederhananya karena mereka gagal memanage keuangan saja.
Bahkan banyak yang berada pada posisi ini mempertanyakan, sudah sekian tahun bekerja sudah punya apa saja? Kok rasanya uang saya ngga kelihatan ya? Kemana saja perginya?
Maka dari itu anda dituntut berhati-hati pada situasi ini. Jangan sampai menjadi bumerang kepada diri sendiri.
Pada fase ini anda harus bisa memanage keuangan dengan baik. Sudah mampu melakukan budgeting, sehingga dapat membagi penghasilan tersebut ke pos seharusnya, seperti biaya hidup bulanan, tabungan ,dana darurat, investasi, dana travelling, dana pendidikan, dana pensiun, asuransi dan seterusnya.
Teruslah memperkaya diri dengan ilmu finansial agar dapat memilih investasi dengan baik, disverifikasi portofolio, menentukan asuransi yang tepat, melakukan evaluasi atau saat mengambil utang produktif untuk pembiayaan KPR rumah atau menjalankan bisnis.
Anda dapat belajar finansial melalui buku, internet, blogger finansial, bahkan mengikuti kelas dan pelatihan.
4. Financial Security
Sesuai istilahnya security yaitu aman, maka pada titik ini seseorang sudah aman dengan kondisi finansialnya.
Beberapa hal yang dapat dijadikan indikator pada fase ini, yaitu :
- Sudah bebas dari utang
- Dana darurat sudah cukup yang nilainya minimal 3 kali pengeluaran
- Sudah memiliki asuransi
- Dapat melakukan investasi secara rutin
- Memiliki tabungan
Bahkan sudah menghasilkan passive income dari hasil investasi yang dilakukan.
Seseorang pada tahap ini sudah memprioritaskan long term goal seperti dana pendidikan anak dan dana pensiun.
Saya sendiri masih jauh dari fase ini, karena…
Saya masih punya utang produktif yang akan selesai April 2019 ini. Dan tidak menutup kemungkinan akan dilanjut KPR rumah, meskipun masih jauh dari perencanaan. [belum terpenuhi]
Dana darurat yang saya susun Oktober 2018 lalu nilainya baru mencapai 1,5 kali. Sementara target hingga akhir tahun ini 4 kali. Target akhir dana darurat adalah 6 kali pengeluaran. [belum terpenuhi]
Saya punya asuransi. Tiga malah 😂. 1 BPJS dan 2 asuransi unitlink. Tapi ini jangan ditiru ya, karena ini termasuk kesalahan finansial yang saya lakukan. Asuransi 1 saja cukup kok. [terpenuhi]
Investasi sudah saya lakukan secara rutin setiap bulan. Alhamdulillah sudah menghasilkan sekitar Rp 500.000-an dari P2P Lending Syariah. [terpenuhi]
Sementara, tabungan saya patok di angka Rp 10.000.000. Sebenarnya di tabungan saya sudah lebih dari nilai tersebut, tapi karena resolusi 2019 saya adalah membangun rumah orangtua. Maka, tabungan tersebut seluruhnya akan diarahkan kesana. [terpenuhi]
Terakhir long term goal yaitu mempersiapkan dana pesiun. Meskipun status saya PNS yang dana pensiunnya jelas namun hanya terdiri dari gaji pokok saja… pasti tidak akan cukup. Maka saya tetap mempersiapkan dana pensiun yang lebih besar agar hari tua terjamin. [belum terpenuhi]
Kesimpulannya, saya masih jauh dari Financial Security.
5. Financial Freedom
Financial Freedom adalah kondisi dimana seseorang mendapat income tanpa bekerja lagi. Tinggal duduk manis dirumah, bercengkerama bersama keluarga, bersosialisasi dengan tetangga dan melakukan hobi setiap hari,- uang tetap datang kepadanya.
Pada fase ini anda dapat memilih tanpa khawatir untuk tetap bekerja atau memutuskan pensiun. Toh, gaji yang diperoleh dari bekerja bukanlah pendapatan utama. Melainkan anda memiliki sumber lain dalam memperoleh income.
Baik itu menjalankan bisnis ataupun profit dari hasil investasi yang anda lakukan.
Misal : Bisa itu sebagai pemilik 20 kamar kos-kosan 😁 atau memiliki deposito sebanyak 5 Miliyar dengan return 250 juta/tahun (return 5%).
Bukan anda lagi yang bekerja untuk uang, melainkan uang yang bekerja untuk anda. Jika seluruh hasil passive income ini dapat memenuhi biaya hidup anda, maka anda sudah berada pada fase Financial Independence.
Saya berharap dapat mencapai posisi ini pada suatu masa nanti. Saat ini saya hanya fokus investasi saja.
kira-kira jika saya menginvestasikan Rp 3.000.000/bulan dengan return 15%/tahun dan target hasil akhir investasi Rp 2.000.000.000…
Berapa tahun yang saya butuhkan untuk menghasilkan uang sejumlah itu?
Ternyata saya butuh 15 tahun sodara-sodara!
Pertanyaannya, apakah uang Rp 2 M cukup untuk berada pada fase Financial Indepence? Saya tidak yakin, mengingat inflasi akan terus naik dari tahun ke tahun dimana berdampak kepada seluruh harga kebutuhan akan meningkat. Baik itu sandang, pangan, tempat tinggal dan pendidikan.
Yang ingin mencoba simulasi diatas dapat mencoba di Manulife Asset Management.
Ada 5 fase finansial yang dilalui oleh seseorang dengan tujuan akhir adalah finansial freedom. Lalu, dimanakah fase anda saat ini?
62 comments
Salam kenal bro.
Sebagai sesama angkatan XVIII salut ane ada yang expert di bidang finansial gini. Ane masih belajar juga. Rekomendasi buku sama blog nya mantap. Konten blog nya juga luar biasa. Keep up the godd work bro!
Semoga angkatan kita bisa mandiri secara finansial dan bisa pensiun dini semua.
(Lha, tapi ntar yang jadi pejabat DJBC siapa ya? Wkwk.)
Ternyata saya masih jauh dari bang Sabda, karena saya masih ditahap kedua, hehehe..
Wahh, saat ini aku sedang dalam tahap financial mess. Masih mencari kerja, namun tetap dapat pemasukan dari nulis2, tapi ya gitu tetap kurang sih. Setidaknya untuk kebutuhan tercekupi. Sisanya yah masih tinggal sama orang tua, mungkin kalau udah dapat pekerjaan tetap bakal ngekos dan benar2 hidup mandiri. Tentu semua impian kita dalah financial freedom, siapa yang nggak mau kayak gitu, hehe
Klau saya mungkin tahap berantakan, wheheh… dn penghasilan gak tentu, kadang banyak kadang sedikit, kalau lagi banyak biasanya suka foya2, sampai lupa buat naruh tabungan di tabungan emas pegadaian wkwkwk XD..
awto tajir ya kalo udh punya sederet kos kosan apalagi di kawasan kota, udah cuma tidur makan doang hidupnya haha
Waduh kapan yaa aku bisa ke tahap finacial freedom …, kayaknya masih jauuh tahapannya.
Ya semoga kelak betulan bisa sampai ke tahap itu 🙂
Semoga kita semua bisa segera mencapai financial freedom ya Mas, amin …
Kalau saya hanya pas pasan saja. Asal tidak ngutang…
Hidup akan lebih tenang
sepertinya aku di posisi financial mess hahaha
ada penghasilan tapi masih kurang,
sepertinya harus memperbaiki pola hidup nih 🙁
Ternyata banyak istilahnya yah kak, aku selama ini hanya tau istilah yg financial freedom doank. Thx for sharing 🙂
huahuahua deposito 5 miliar kapan yaaah ituuu..aku kok msh ditahap gabungan tahap 2 dan 4.huhuhu.tks sharringnya yaaa
Rasanya saya masih berantakan, bukan karena pola hidup melainkan penghasilan yang tak pasti dari suami. Saat ada kerja bikin rumah atau garap kebun, maka beroleh penghasilan. Yang lebih mencukupi adalah jika kerja jadi asisten tukang untuk bikin rumah, karena pembangunan rumah bisa sampai 3 bulan untuk tahap awal sampai akhir. Namun bergantung rumahnya, kalau kecil bisa kurang dari itu. Kalau sedang bisa sesuai tenggat waktu, kalau lebih besar maka lebih lama lagi.
Masalahnya, meski suami sudah simpan sebagian gaji sebagai sisa karena pengeluaran harian kami untuk dapur dan jajan anak bisa 20 ribu atau lebih, belum beras, gas, listrik, air (murah, kok), dan kebutuhan lain. Kalau bisa menabung, tabungan kerap dipakai untuk masa menganggur. Makanya kami berupaya menambah penghasilan. Suami kelola kebun orang pakai modal tabungannya dan saya, juga sebagian gajinya untuk bayar orang jika ia harus kerja padahal kebun harus segera diurus (dipacul).
Pada tahap demikian, sepertinya pola finansial per individu atau keluarga berbeda bergantung bagaimana profesi atau gaya hidupnya.
Karena itu, menjadikan istri sebagai investasi dengan mendukung dunia menulis adalah cara suami agar kami bisa bertahan hidup di masa mendatang. Kala tenaganya terkuras habis atau alami rasa lelah karena faktor usia. Semoga saja kami bisa beroleh kemerdekaan finansial meski dengan cara yang berbeda maupun polanya.
Semoga pula Bang Sabda bisa mewujudkan tahap demi tahap finansial sampai nomor 5. Aamiin.
ane sepertinya ada di level 3. Menurut ane semua orang yang telah berpenghasilan bisa naik ke level 3 dengan mudah. Yang perlu mereka lakukan ialah mengenali diri dan "bergaya hidup" sesuai kemampuan. Perbanyak income dan mengurangi pengeluaran.
Wah dapat pengetahuan baru nih. Terima kasih.
saya antara 2 dan 3. 2,5 lah pasnya ehehehe
sebagai ASN hampir 10 tahun, saya sih embuh banget masuk fase yang mana. yang penting punya tabungan, nggak punya utang, dan tetep bisa jalan-jalan. hihihi
Mas pasti assetnya banyak yah? Kayaknya banyak duit, hahahaha.
Kan udah saya bilang mas, nikah sama Musdalipah aja, assetnya langsung meningkat drastis dan langsung jadi nasabah Prioritas
Hahahaha
Kayaknya saya masih di tahap Financial Mess nih.
Karena itu saya mencoba membebaskan diri dengan investasi dan rajin menambah pendapatan. Meskipun saya harus mengakui bahwa untuk menambah pendapatan itu, saya masih harus menambah pengeluaran juga.
aku ada di fase no.3
kepengen baanget di fase no.5, kapan ya? harus kerja keras dan rajin menabung ya kuncinya? eh, dan investasi jugaa deng..
Aku masih yang pertama
Padahal udah umur 25 :'(
Soalnya kemaren selesai kuliah S1 langsung lanjut kuliah S2
Lalu setelah lulus kebetulan pendaftaran CPNS buka dan lanjt deh, alhamdulillah
Tapi penempatannya masih lama, sehingga utk sementara ini aku masih nganggur nih hahahahha
Hai ms br ini sy ketmu blognya… Terperinci bgt deh keliatan dr ulasannya. Kl sy sbg ibu rt.. Yg ptg gak lbh besar pasak dr tiang..prnh dngr gk istilah itu… Yg ptg pengeluaran gk lebay aja dn tiap bln hrs sn wjb sisihin buat nabung… Apapun itu
Ada kata kata yang menggelitik, dengan punya kos-kosan minimal 20 kamar membantu kita bisa mencapai financial freedom. Sepertinya tiada matinya bisnis kos-kosan
wah baru tau nih ternyata dalam keuangan ada tahapan-tahapannya juga~ selama ini cuma kenal sama financial freedom aja
Masih jauh dari kata finansial freedom. Antara nomor 2 sama nomor 3 soh, kalau saya. Pengen juga berinvestasi seperti yang kamu lakukan, mas. Tapi dananya belum ada x(
Kayaknya aku nomor dua deh, masih tidak bisa mengatur keuangan dgn baik. Penghasilan bisa dibilang cukup tapi karena pengeluaran yang berlebihan Jadi terjadi masalah.
Perlu banyak belajar nih dan harus pandai dalam pengeluaran dan tabungan supaya bisa ke nomor Lima, finansial Freedom
jadi ingat buku rich dad poor dad. semoga saya bisa financial freedom sebelum umur 40, kelamaan gak sih umur 40? haha
kayaknya saya masuk dalam vinancial mess mas. masih belum bisa mengatur pemasukan dengan baik. kayaknya perlu banyak hal yang dilakukan untuk perbaikan vinansialnya. makasih udah share. salam sahabat blogger
hmmmm, aku msh ke 4 sih. masih tahap berjuang utk bisa mencapai 5 ;). ga gmpang, apalagi hobiku traveling sbnrnya cukup menguras budget . Tapi masalahnya, kalo budget traveling aku tiadakan, dijamin stress sih ngadepin kerasnya kerjaan hahahaha.. makanya aku tetep milih, gpp pelan mencapai tahap 5. yg ptg masih ttp bisa menikmati hidup dgn hobi jalan2 😉
Suka kali saya dengan komentar begini hahahahaha
mantap mbak!
Saya masih di Mess T.T
Nasip
Financial Mess benar-benar sangat menyeramkan, ya, mas.. Tapi Alhamdulillah saat ini saya masih berada di fase financial stability, tentunya dengan ekstra hati-hati dalam mengatur keuangan.
Btw, Simulasinya menarik.. Patut dicoba..
Keren banget deh ulasannya.
Gara-gara sering main di blog ini, saya jadi lebih ngeh mengenalkan finansial ke anak saya.
Biar dia ngeh sejak kecil.
Sederhana sih, yaitu ngajarin nabung manual dengan dicatat pengeluaran dan pemasukan.
Belum sempat ajak ke bank, soalnya waktunya belum memungkinkan.
Gara2 ini juga saya jadi punya ide, apalagi yang kudu saya terapkan ke anak.
Minimal mungkin bikin step2 ini dalam bentuk gambar dan kasih liat ke anak kali ya 🙂
Thanks ulasannya brooo, keren as always 🙂
Kalau aku Fase dependence ga sih? Soalnya sudah bekerja, namun uang ditabung dan ngarepin orangtua. Kadang ada penghasilan dari hobbi juga. Nah itu gimana bang?
Alhamdulillah sepertinya saya sudah ada di Financial Stability walaupun kadang gak bisa ngatur keuangannya. Jadi uang saya serahkan sama ibu aj deh biar tersimpan buat biaya married haha
Aku masih di stability nih huhu.. resolusi 2019 pengen segera pindah ke fase mencicil financial security. Aminnn.
Kalau saya financial freedom tapi dalam mimpi..hihohi
kadang saya masih berkutik pad lewel 1. Financial Dependence. duh gimana ini?
Keren banget ini artikelnya, mengingatkan banget bagi ibu ibu nih jangan boros, nabung, nabung, saya sudah di tahap ketiga tapi rencana mau ambil KPR, tapi tetap perencanaan untuk dana pensiun dan tabungan anak disisipkan tiap bulan walau tak banyak, untuk dana darurat baru 1.5 kali pengeluaran belum nyukupi juga ini, untuk investasi baru nyoba beli saham syariah belum dapet keuntungan karena baru sebulan
Kalau aku sih masih di tahap 1 mau ke 2. yang penting ada duit aja dulu.
cuma beda 1 fase aja sal
ghahaha jangan curhat dong,,,,
sebagian aja yang pensiun dini
wah beneran kadang kalau dapat banyak foya2?
semangat ya mbak investasinya
kalau udah kerja, udah diatas dependence. Nah kalau ngarap dari orangtua apa artinya penghasilan ga cukup untuk biaya hidup? Kalau iya, berarti ada di fase mess
wahhh semangat mbak, saya kalau udah punya anak juga ngajari mereka finansial
wahhh mencapai fase ke 4 udah hebat mbak, karena rata2 orang kan nyampe di tahap ke 3 aja…
saya juga baca buku itu mas. Lah ga telat mas, saya juga nargetkan di umur segitu
wahh nanti kalau udah pns bisa dong minimal nyampe di tahap ke 4 ya
musdalipaah sekarangg udah punya calon, saya ditikung 🙁
saya ga yakin mbak ada di mess lho, ahaha
wahhh sharingnya sangat menginspirasi mbak, agajk struggle tapi saya salut sebagai keluarga yang punya pondasi yang kokoh.
semoga kita bisa nyampe di nomor 5 ya
betulll
wah makasih informasinya jadi tau ada di tahap mana
Sepertinya saya masih di financial mess hehehe, saya baca komentar juga nggak sedikit juga yang sama dgn saya ternyata :') Karena walau kerja tapi masih sekedar freelance dan masih terbentur oleh tetek bengeknya kuliah apalagi wisuda. Semoga bisa secepatnya ke fase nomor 5 tapi ya harus melewati fase-fase no 3 dan 4 dulu hehe
Semua orang pasti pengin kemampuan ekonominya baik, ya. Tapi, nggak didukung sama pembelajaran tentang hal itu. Bahkan banyak yang melakukan pelanggaran terhadap financial security, dapat duit cepet dari menipu misalnya. Orang-orang perlu melek sama ekonomi.
Ya ampun, dua PNS lagi gosip…
Kasian banget anda
Saya sudah sampai pada fase ketiga mas. Dan Alhamdulillah juga sudah mulai berinvestasi meski masih sedikit.
Semoga tidak terlena dengan al yang tidak diinginkan ya, mas. Hehe
kalau saya masih berada di tahap Financial Mess
Saya masih di Financial Mess. Hiks… susah ya, mendisiplinkan diri yang telanjur sulit disiplin
kalau menurutku asuransi bisa butuh lebih dari satu karena tiap tahun kebutuhan berbeda dan inflasi. bisa juga review polisnya untuk upgrade atau beli khusus individu misal untuk UP saja atau kesehatan saja.
Alhamdulillah sudah lama nggak punya utang, dan nggak pengen ngambil utang untuk alasan apapun. Pengennya ketika suami pensiun tetap ada penghasilan tambahan.