5 Langkah Jitu Konsisten Nabung Reksadana yang Tepat

by Sabda Awal
5 Langkah Jitu Konsisten Nabung Reksadana yang Tepat

Saya mulai belajar mengatur keuangan sejak tahun 2014. Selama 7 tahun mendedikasikan diri dengan menerapkan aturan-aturan keuangan, akhirnya tujuan finansial 1 per 1 tercapai.

Pecapaian terbesar saat berhasil membeli sebidang tanah di kampung, lalu mendirikan rumah untuk orangtua saya. Dilanjutkan tahun 2021 mulai KPR rumah untuk diri sendiri.

Selain konsisten, saya sadar bahwa saya harus membuat rencana keuangan yang matang.

Jika saya bandingkan dengan kondisi lingkungan saya, baik dengan yang seumuran ataupun lebih muda dari saya ternyata saya merasa lebih beruntung dari sisi finansial.

*btw saya sekarang 28 tahun.

Coba lihat kondisi sekarang, menghamburkan duit itu gampang banget. Dompet digital yang semakin mudah aksesnya, paylater di beragam aplikasi dan belanja online yang semakin menjamur.

Semua ini mendorong orang untuk menghabiskan uang lebih cepat. Benar kan?

Beli sesuatu, tapi uang ngga cukup? Pakai kartu kredit atau paylater dengan bunga aja. Belanja sekarang cashless, tinggal scan QR Code aja.

Semua hal instan ini bikin uang lebih cepat habis. Iya, dibandingkan jika kita harus bayar sesuatu pakai uang fisik,- pasti lebih berat.

Pada akhirnya orang-orang akan sulit berivestasi dan susah mencapai tujuan finansial. Semua gaji hanya berakhir pada hal-hal yang bersifat konsumtif.

Bayar tagihan internet, kartu kredit, makan, kosan, nongkrong sana-sini dan seterusnya. Sementara itu jatah tabungan dan investasi ngga ada sama sekali. Kan miris…

Tulisan ini tujuannya untuk ngajak kalian lebih memperhatikan penghasilan agar diatur sesuai dengan alokasi yang seharusnya. Salah satunya adalah alokasi investasi yang wajib ada untuk mencapai tujuan finansial.

Mulailah Investasi, Kenapa Harus Reksadana?

Saya merekomendasikan reksadana untuk orang-orang yang baru memulai investasi. Ada 3 alasan kuat mengapa reksadana ini adalah pilihan investasi terbaik versi saya.

Murah

Nominal investasi yang kecil, mulai dari Rp 10.000, sehingga semua orang bisa mulai investasi.

Mudah

Sekarang banyak aplikasi yang menyediakan investasi reksadana berbasis aplikasi. Mulai dari pendaftaran hingga pembelian cukup lewat aplikasi saja.

Paket komplit

Reksadana itu ibarat rujak yang ada beragam buah dalam 1 bungkus. Begitu juga reksadana, ketika kamu membeli suatu jenis reksadana, sebenarnya kamu sudah berinvestasi di beragam jenis investasi seperti obligasi, pasar uang, dan saham sekaligus.

Selain itu, reksadana sudah dikelola oleh Manajer Investasi, jadi kamu ngga perlu belajar menganalisa market, cukup duduk manis saja.

Cara Konsisten Investasi Reksadana

Pada awalnya, saya tidak rutin investasi. Kadang beli reksadana, kadang juga tidak.

Tapi, sekarang ini setiap bulan saya sudah menyisihkan dana untuk investasi reksadana. Ada 5 langkah yang saya lakukan sampai akhirnya saya konsisten berinvestasi.

Misalkan, dengan konsisten investasi Rp 100.000/bulan, kadang-kadang lebih sih hehehe, sudah saya mulai sejak tahun 2019 pakai aplikasi Bibit, kini hasil investasi saya sudah Rp 8 juta-an.

Sebagian besar hasil investasi ini saya dapatkan dari program cashback Bibit yang setiap bulan saya dapat dari referal.

5 Langkah Jitu Konsisten Nabung Reksadana yang Tepat

Ingat ya, ini tidak hanya berlaku untuk investasi reksadana saja, tetapi juga jenis investasi lainnya.

Mari simak 5 langkah yang saya lakukan agar konsisten investasi reksadana.

1. Ubah gaya hidup

Hal pertama yang saya lakukan adalah merubah gaya hidup. Yang awalnya doyan banget jajan, sekarang mulai dijatah buat diri sendiri.

Bayangkan aja kalau beli kopi Rp 35.000 seminggu 7 kali. Sebulan sudah Rp 980.000. Padahal nominal ini udah cukup banyak lho untuk mulai investasi.

Intinya, saya mengurangi hal-hal yang bersifat konsumtif, bahkan ada juga yang sebagian dieleminasi. Nah, kalian juga bisa mulai hal yang sama dengan mengurangi pengeluaran yang sifatnya konsumtif.

2. Bedakan antara kebutuhan dan keinginan

Dalam kehidupan sehari-hari sering sekali kita membutuhkan sesuatu, tapi masih banyak yang terkecoh apakah hal itu benar-benar yang dibutuhkan atau mungkin hanya sekedar keinginan semata?

Pada kenyataannya masih banyak yang kesulitan membedakan antara kebutuhan dan keinginan.

Saya pribadi memposisikan kebutuhan adalah sesuatu yang harus dipenuhi. Sementara keinginan untuk memenuhi selera yang bersifat sementara.

Misalkan saat kamu berkeinginan beli smartphone baru, sementara gadget yang dimiliki masih dalam kondisi baik. Atau saat pergi ke mall dan dengan gampangnya membeli pakaian dengan alasan untuk melengkapi koleksi saja.

Jika kita tidak mampu mengontrol keinginan, maka akan banyak uang yang habis dengan percuma.

Nah, hal-hal inilah yang harus dipertimbangkan. Sebenarnya nggak masalah sih kalau memenuhi keinginan sesekali, asal jangan keterusan.

Langkah kedua yang harus kamu lakukan adalah penuhi kebutuhan dan kontrol keinginan.

3. Lakukan Budgeting

Step ketiga, bikin budgeting.

Nah, ini penting banget dalam memulai mengatur keuangan. Bisa dibilang, budgeting adalah pondasi dari finansial.

Dalam langkah ini, kamu harus membuat alokasi dengan rinci. Sebagai pemula saya hanya menyarankan 2 alokasi saja yaitu biaya hidup dan tabungan.

Jika kamu sudah terbiasa, maka bisa dilanjutkan dengan alokasi :

  1. Biaya hidup
  2. Tabungan
  3. Investasi

Selanjutnya, untuk yang lebih rinci lagi bisa ke tahap yang lebih tinggi :

  1. Biaya hidup
  2. Asuransi
  3. Dana darurat
  4. Tabungan
  5. Investasi

Sebenarnya saya sudah pernah bahas dengan rinci tentang budgeting ini, kamu bisa baca lebih detail di Cara Mudah Budgeting. Dengan membuat alokasi masing-masing pengeluaran, maka kamu akan tahu kemana saja uang tersebut dihabiskan.

Membuat budgeting

4. Niatkan untuk investasi

Dari budgeting diatas sudah ketahuan kemana saja alokasi penghasilan. Jatah masing-masing sudah jelas, berapa untuk biaya hidup, berapa untuk dana darurat hingga berapa untuk investasi.

Misalkan kamu mengalokasikan Rp 100.000/bulan untuk beli reksadana.

Saat pertama kali menerima gaji bulanan, langsung sisihkan Rp 100.000-nya untuk nabung reksadana. Jangan ditunda (diinvestasikan di akhir-akhir).

5. Konsisten bentuk kebiasaan investasi meskipun sedikit

Saya sudah menyisihkan gaji untuk investasi. Saya pun sudah berniat untuk investasi. Lalu, agar investasi ini benar-benar terwujud dan konsisten saya memanfaatkan fitur nabung rutin di aplikasi Bibit untuk mencapai rencana tujuan investasi saya.

Saya memilih reksadana yang akan dibeli, memilih tanggal beli bulanan lalu tentukan metode pembayaran.

Dengan begini, maka setiap bulan otomatis saya punya investasi.

5 Langkah Jitu Konsisten Nabung Reksadana yang Tepat

***

Inilah 5 langkah yang saya lakukan agar konsisten nabung reksadana. Dalam membentuk habit ini memang dibutuhkan proses yang agak panjang. Terkadang di tengah jalan bisa saja kita sesekali kelepasan dan tidak investasi.

Makanya, untuk terus konsisten nabung, kamu harus benar-benar menanamkan niat dalam hati bahwa investasi itu penting dalam mencapai tujuan finansial.

Related Posts

Leave a Comment

7 comments

Ice Cream November 28, 2021 - 3:59 pm

dari dulu pengen coba investasi mas, cumanyg paling sulit itu konsistennya. sempati emas, tapi terpaksa harus dijual karena kebutuhan sehari2. alhasil bukan untung, malah buntung

Reply
Sabda Awal November 28, 2021 - 6:05 pm

Supaya untung sebaiknya investasi jangka panjang dan memilih produk yang tepat mbak, hehe

Reply
Bella November 30, 2021 - 10:41 am

Setuju banget mas. Mending jajan reksadana daripada jajan kopi, uang jadi ga terbuang sia-sia, hasilnya pun bisa kita tuai di masa depan pas lagi butuh-butuhnya 😀

Reply
Sabda Awal November 30, 2021 - 12:21 pm

Beli kopi boleh, asal diinagt juga porsinya untuk investasi juga, biar imbang

Reply
Bella November 30, 2021 - 12:32 pm

Siapp

Reply
Blogger Perempuan December 1, 2021 - 5:07 pm

Terkadang niat udah ada, eh tapi konsistensi yang suka berubah-ubah ya. Susah juga. Jadi memang kudu kuatkan niat dulu, hihi..

Reply
Sabda Awal December 2, 2021 - 3:17 pm

Untuk konsisten itu memang agak berat, tapi harus dipaksa

Reply