Apa yang anda rasakan saat pertama kali memasuki dunia kerja? Bahagia, penasaran, tidak sabar ingin mempraktekan ilmu dipelajari, akan menjadi mandiri, bebas dari gelar pengangguran?
Well, saya ucapkan selamat bagi anda yang berhasil memasuki dunia kerja. Baik itu yang memulai sebagai karyawan/pegawai atau merintis usaha sendiri.
Yang saya khawatirkan adalah saat anda mulai menerima gaji. Bingung mengatur penghasilan atau malah masa bodoh memanage-nya karena berpikir bahwa anda akan menerima gaji disetiap bulannya.
Namun perlu saya ingatkan, bahwa kesalahan-kesalahan kecil ataupun ketidaktahuan tentang finansial, ketidaktahuan cara memanage penghasilan, masa bodo terhadap investasi akan menjadi sebuah awal “kegagalan” finansial dimasa depan.
Karena, kesalahan dan ketidaktahuan ini akan terbawa terus (menjadi kebiasaan) hingga beberapa tahun anda bekerja. Ya, sampai anda sadar. Itu pun syukur jika bisa sadar, bagaimana jika tidak? Terbawa terus sepanjang masa kerja.
Saya jadi teringat saat saya menerima gaji 80%. Background saya Aparatur Sipil Negara di instansi Bea Cukai. Dalam menerima gaji di Kementerian Keuangan terbagi menjadi 3 tahap sesuai dengan status pegawai tersebut.
Status saya diawali dengan…
Calon Calon Pegawai Negeri Sipil menerima gaji Rp 800.000/bulan
kemudian naik menjadi…
Calon Pegawai Negeri Sipil menerima 80% gaji/bulan
terakhir..
Pegawai Negeri Sipil menerima gaji secara full setiap bulan.
Balik lagi… ke cerita 80% gaji…
Saat saya menerima 80% gaji, rasanya bahagia sekali. Bagaimana tidak, itu uang pertama terbanyak yang pernah saya terima hasil dari keringat sendiri. Saya anggap momen ini sebagai gaji pertama.
Saya yakin, semua orang pasti bahagia saat menerima gaji pertama dan… rasa bangga.
Apa yang saya lakukan terhadap gaji pertama?
- Kasih ke orangtua
- Traktir keluarga
- Beli gadget
- dan hal lainnya untuk berhedon ria…haha
Apakah anda melakukan hal yang sama? Itu wajar, namanya juga gaji pertama. Saya setuju jika gaji pertama dihabiskan untuk senang-senang.
Yang berbahaya adalah…
Efek gaji pertama ini diterapkan pada gajian ke 2, 3, 4 dan seterusnya. Karena tidak mampu mengontrol diri, karena bingung/tidak tau cara mengaturnya, dan sikap masa bodoh.
Pada akhirnya, setelah sekian lama kerja sudah punya apa? Isi rekening cuma lewat saja, investasi tidak ada, asuransi ah sudahlah, dan tabungan tidak punya.
Dari itu saya membagikan tulisan ini. 5 hal yang sebaiknya anda lakukan saat mulai bekerja dan menerima gaji. Percayalah bahwa saran-saran finansial ini akan bermanfaat untuk masa depan.
1.Budgeting
Budgeting adalah langkah awal yang sebisa mungkin dilakukan. Keberhasilan anda dalam melakukan budgeting ini akan membimbing kedisiplinan finansial.
Dalam sebulan… berapa biaya pengeluaran untuk :
- Makan
- Tempat tinggal
- Pulsa dan internet
- Tagihan listrik/air (jika ada)
- Transportasi
- Buku, makan enak (nongkrong/hang out dengan teman), pakaian
- Tabungan
- Investasi
- Dan seterusnya…
Contoh diatas, saya bagi menjadi 8 bagian. Nah, bagian itu mari kita sebut sebagai pos atau akun. Jadi, ada pos/akun makan, pos/akun tempat tinggal dan seterusnya…
Budgeting itu apa sih?
Adalah membuat jatah masing-masing pos.
Misal…
- pos makan : Rp 1.500.000/bulan
- pos pulsa dan internet : Rp 300.000/bulan
- pos tabungan Rp 250.000/bulan
Awal membuat budgeting itu anda harus bersedia menghitung pengeluaran setiap pos terlebih dahulu. Atau anda dapat melakukan budgeting berdasakan petunjuk melalui tulisan saya pada cara mudah budgeting.
Apa kegunaan budgeting? Berguna sebagai kontrol dan evaluasi.
Jika ada yang over budget (pengeluaran lebih dari yang seharusnya), anda bisa mendeteksi di pos mana terjadi “keboncoran”.
“Oh kayaknya aku kebanyakan jajan deh bulan ini.”
“Nonton drama Korea tanpa wifi, idihhh aku jadi bolak-balik isi kuota.”
“Minggu lalu lagi ada promo buku, aku kalap beli buku >_<.”
So, dengan budgeting lebih gampang evaluasi kan… Evaluasinya, ngurangi jajan, download drakor pas ada wifi daripada nonton streaming, dan jatah beli buku bulan depan ditunda dulu.
2,3,4. Tahu Perbedaan Antara Tabungan, Investasi dan Dana Darurat serta mengisinya
Ini adalah saran nomor 2, 3 dan 4. Meskipun saya menjadikan dalam satu pembahahasan, namun tetap saja berbeda antara tabungan, investasi dan dana darurat.
Apakah anda tahu perbedaan antara tabungan, investasi dan dana darurat? Apa fungsi dari ke 3 pos itu? Oh, jangan sebatas tahu saja, melainkan harus mengisinya juga 😁.
(*mengisinya : isi tabungan, lakukan investasi, siapkan dana darurat
Tabungan (2)
Adalah sejumlah uang yang ditabung untuk tujuan jangka pendek. Kalau saya, tabungan ini kurang dari 1 tahun.
Fungsi
Mendanai atau memenuhi tujuan jangka pendek.
Contoh, tiba-tiba gadget rusak, mau tidak mau harus segera dibeli. Nah, anda dapat menggunakan tabungan.
Atau sudah mempersiapkan dana travelling. Karena satu dan lain hal ternyata masih kurang, nah anda dapat menggunakan tabungan.
Jumlah
Tidak ada ketetapan. Anda bisa membuat target sendiri. Kalau saya menargetkan tabungan Rp 10.000.000. Jika sudah sampai target saya tidak perlu mengisi tabungan lagi. Alokasinya akan saya alihkan ke pos lain, misal investasi.
Namun jika anda merasa kesulitan menabung, mungkin dapat mencoba 5 tips serius agar bisa menabung meski gaji kecil ini.
Investasi (3)
Adalah menukarkan uang ke instrumen lain dengan harapan memberikan keuntungan/profit di masa depan (diatas 2 tahun).
Ada banyak jenis instrumen investasi yang bisa anda lakukan, bisa itu tanah, rumah, properti, saham, reksadana, emas, atau P2P Lending. Perlu saya tegaskan, bahwa investasi itu tidak perlu modal besar, bahkan anda bisa memulainya dari Rp 6000 saja.
Atau jika anda sudah punya simpanan, maka anda dapat mencoba investasi untuk Rp 5 juta pertama.
Berinvestasi meski penghasilan kecil? Kenapa tidak? Sudah saatnya anda mulai mecari informasi tentang jenis-jenis investasi.
Fungsi
Tujuan investasi bermacam-macam, ada yang untuk persiapan hari tua / dana pensiunan, biaya pernikahan, DP rumah dan seterusnya.
Baca juga investasi yang cocok untuk milenial sebagai investor pemula.
Dana darurat (4)
Adalah dana yang disiapkan saat anda tidak memiliki penghasilan sama sekali.
Fungsi
Dana darurat dikhususkan untuk persiapan pada kondisi tidak terduga ketika anda tidak memperoleh penghasilan selama beberapa bulan.
Memang bisa? Jelas dong, bisa saja kita tidak memperoleh penghasilan. Misal saja kena PHK, sakit, atau lainnya.
Dengan adanya dana darurat anda bisa “hidup” meskipun tanpa penghasilan sambil mencari pekerjaan baru.
Jumlah
Nilainya minimal 3 kali pengeluaran bulanan. Misalkan, pengeluaran bulanan anda Rp 4.000.000. Berarti besaran dana darurat 3 kalinya yaitu Rp 12.000.000. Jika anda bisa menaikan besarannya akan lebih baik, seperti 6 atau 12 kali.
Baca lebih jauh : cara saya mengelola dana darurat, kumpul, jumlah, cara simpan dan peruntukan.
Bagaimana cara mengisi 3 pos ini?
Caranya gampang-gampang susah karena butuh disiplin, selain itu harus mampu membagi penghasilan ke dalam 3 pos ini.
Cara Ke-1
Anda dapat mengisi dengan cara dicicil setiap bulan. Dicicil saat menerima gaji di hari pertama, bukan saat gaji tinggal “remah-remah” saja.
So, ketika gaji masuk, langsung disisihkan segera ke 3 pos ini. Jangan ditunda lagi.
Atau…
Cara Ke-2
Fokus menuntaskan 1 per 1. Dari ke 3 pos ini, saya membuat prioritas :
- Dana Darurat
- Tabungan
- Investasi
Pertama, silahkan penuhi dana darurat sesuai target anda. 3, 6 atau 12 kali.
Kedua, silahkah menabung dengan nilai yang sudah anda tentukan, misal Rp 5.000.000.
Ketiga, baru mulailah berinvestasi.
Saya sendiri menerapkan cara pertama.
5.Kenali Batas Kemampuan
Banyak orang yang menerapkan prinsip berfoya-foya di awal bulan, berseret-seret kemudian. Bahkan sebagian tekor alias minus. Sebenarnya dia paham kondisi finansialnya, namun terlalu memaksakan diri untuk melakukan pengeluaran yang tidak seharusnya.
Contoh ekstrim, sudah tahu gaji tidak seberapa, lalu bergaya hidup bak sosialita. Ini kan bahaya.
Selain itu memaksakan diri untuk menabung dan berinvestasi juga berbahaya ketika gaji tidak cukup memenuhi kebutuhan hidup.
Jangan pernah memaksakan menabung dan investasi jika kebutuhan dasar masih sulit terpenuhi. Solusinya earn more, spend less atau keduanya. Tergantung mana yang mampu anda lakukan.
Nah, terakhir sih hindari utang konsumtif. Sudah jelas, utang untuk konsumtif adalah sesuatu yang diluar kemampuan. Ditambah menjamurnya aplikasi pinjaman online yang dapat disetujui hanya hitungan menit tanpa jaminan membuat banyak orang keenakan.
Padahal dibalik itu akan mengakibatkan finansial anda semakin buruk. Lihat saja, bunganya yang tinggi. Efek negatif lainnya saat anda tidak mampu membayar, maka anda akan diteror oleh debt collector, malu karena mereka menagih ke keluarga dan teman.
Jadi, hindarilah pinjaman yang bertujuan untuk hal bersifat konsumtif.
Kenapa Saya Tidak Menulis Saran “Berhemat”?
Dalam kamus saya tidak ada istilah berhemat. Hahaha… yang ada hanyalah mengubah nilai pos budget saya.
Misal, mengubah pos pulsa dan internet yang semula Rp 250.000/bulan menjadi Rp 150.000/bulan.
Saya akan berusaha bagaimana caranya dengan Rp 150.000 cukup untuk pulsa dan internet selama sebulan. Misal, mulai mematikan data saat tidur, mengurangi streaming youtube, dan memanfaatkan wifi sebaik-baiknya.
Selisih yang Rp 100.000 dikemanakan? Dialihkan ke pos lain dong 👌.
Mengapa harus mengubah pos budgeting? Terkadang prioritas berubah seiring munculnya target finansial baru.
Misal, tahun depan saya punya target finansial baru yaitu InsyaAllah akan membangun rumah orangtua. Saya sudah merencakan budgeting saya untuk tahun depan dengan mengeleminasi pos investasi, lalu mengalihkannya ke pos baru yaitu pembangunan rumah.
Kesimpulan
1. Lakukan Budgeting
2.3.4. Isi dan bedakan antara tabungan, investasi dan dana darurat
5. Kenali batas kemampuan
Source picture : pexels.com
53 comments
Pertamax.. baca tulisannya, jadi semangat tuk mengubah pola pengeluaran..
sip, makasih mas. saya baru tertib mengatur budgeting sejak kenal blog ini. 😉 happy blogging.
Tulisanmu bagus-bagus mas Sabda, sangat menohok saya yang nggak kenal budgeting dan investasi sejak gajian pertama. Kalaupun bisa nabung pun itu juga sisa gajian aja.
Kalau dah punya penghasilan sendiri memang rasanya upgrade lifestyle jadi penting banget. Ini-itu pengen dibeli, akhirnya duit gajian nggak ada yang kesisa buat bulan besok. Harusnya materi kyk gini diajarin nih di bangku sekolahan supaya minimal kita bisa kenal cara mengelola duit yang bener, nggak sebatas melototin pemasukan sama pengeluaran aja.
mantab tipsnya bang hwehe
mantap deh tipsnya. trus aku kapan ngelaksanainnya ya? 😛
Tabungan, Investasi dan lainnya memang perlu bnagat. Kadang sudah menyusun budget sedemikian rupa tetap saja gak di jalankan.
Keren. Cocok ini buat para pekerja muda. Saya udah 7 tahunan kerja masih gini gini aja . Baru ada 1 asetaset. Hehe. Gapapa harus disyukuri. Semoga nnti saya bisa invest2 juga kayak mas sabda. Belajar duu. . Trims mas
harus pinter – pinter nih ngatur pengeluaran..
Keren nih, Finansial, Make it fun!
Soalnya finansial itu penting, tapi hanya sedikit yang melek terhadap finansial.
Mengenai budgeting, saya dari dulu suka banget bikin budgeting.
Gegara dulu kerja di kontraktor dan kerjaan saya nyusun budgeting proyek.
Kalau merasa seru nyusun, lalu di kontrol, saya terapin deh ke kehidupan pribadi.
Asyik juga sih, meski banyakan gak patuhnya hahaha.
Emang budgeting itu penting banget, biar tau batas kemampuan kita dan tau juga berapa yang harus bisa kita saving 🙂
Boleh curhat dikit ga?
Akibat gaji pertama, aku sempat resign dari perusahaan ku. Kenapa? Karena teman-teman disana memiliki kebiasaan yang kalau setiap gajian pertama untuk Anak baru, harus dihabiskan bersama mereka. Selain kebiasaan itu, ada juga kenaikan pegawai dan ulangtahun yang juga sama. Akhirnya aku tidak mau ikut kebiasaan mereka dan dibiarkan seperti tidak ada teman. But i dont care karena kemampuanku bisa membawa aku lebih berhasil dari mereka.
Back to topic, sebenernya aku sulit handle keuangan. Selalu boros. Tapi sedltelah baca ini, mungkin bisa diterapkan kalau pun aku kerja di perusahaan baru.
makasih nih mas informasinya, pastinya bermanfaat sekali nihh
Iya penting banget nih. Anak-anak jaman sekarang pada susah nabung. Heran gw. Padahal gaji pada gede-gede, tapi tabungan gak punya. Apalgi investasi, duh cape dehhh…. Untung dari sejak muda gw udah terbiasa nabung, jadi gak kagok pas dapet duit.
Biasanya sih mas orang2 sudah pada tahu yang kayak beginian, cuman lazimnya pas sudah bekerja orang jadi pada lupa, apalagi mereka yang kerjaannya berat, penuh tekanan, dsb, biasanya pas gajian langsung segera pingin dihabisin. Istilahnya mau balas dendam dengan kerjaan yang kayak kuda.
Pertama kali bisa dapat uang sendiri itu zaman kuliah. Seneng banget, langsung habis. Kalau ketahuan teman habis gajian, pada heboh minta ditraktir. Gak terpikir mau nabung.
Sayang saya tak baca ini kala masih lajang dan kerja di Bandung. pengelolaan keuangan saya buruk, tuh. Andai ada contoh untuk diterapkan.
Sekarang sudah jadi ibu rumah tangga dan hanya mengandalkan penghasilan rutin dari suami yang kerjanya tak tetap, selain honor menulis yang kadang-kadang. Saran di atas masih relevan untuk dilaksanakan.
Budgeting adalah hal yang penting. Bikin pos tertentu juga meski terasa berat karena saya belanja harian sesuai jatah uang harian yang diberikan suami, selalu pas untuk hari itu juga, atau malah kadang kurang jika jatahnya kurang.
Atur saja sesuai batas kemampuan. Juga menabung.
Saat ini belum menabung karena uang diinvestasikan untuk urus kebun dengan menanam jagung. Butuh modal besar. Namun semoga hasilnya sepadan dan bisa menambah penghasilan selain mengembalikan modal serta ada tabungan.
Belum punya dana darurat. nanti harus diupayakan. 🙂
Kalo budgeting gaji untuk bayar hutang gimana tuh?
bayar hutang duitnya gak produktif yaa kwkwkw
sepertinya aku belum kenal batas kemampuan heheh
kadang batas kemampuan ini, gimana kalo dikaitkan dengan optimis bakal ada rezeki lain, gimana tuh?
gaji pertamaku jg dulu buat seneng2, namanya juga kegirangan 😀
Bawain oleh2 buat ortu pas pulkam. Trus pernah jg nraktir makan di resto padang. itu udah bikin mereka seneng banget 🙂
keren tulisannya mas sabda. andai dibaca sama sepupu (cowok) yg pernah ikut di rumah waktu aku n suami merantau di denpasar. baru kerja 4 bulan, dia nyerah n milih balik kampung. alasannya, uang gaji numpang lewat doang bahkan suka kasbon ke ibu warung deket kantor. uang habis buat foya2 tiap wiken. namanya di bali, pusatnya hiburan lah. dia ga bisa nolak ajakan temen2nya. hadeuh…
Wah ASN zaman saya, 80% gaji CPNS 60ribu. Hihi…lewat untuk bayar pengasuh anak.
Perlu nih…pos² pengelolaan keuangan seperti ini. Mantab…
iya tuh, kekadang kita khilaf saat gajian, walhasil uang habis ga keruan
Good advice for first job-er 😀
Alhamdulillah ku sudah terapkan pengaturan keuangan seperti artikel di atas. Rasanya hati jadi tenang 🙂
Zaman dulu saya baru kerja di sebuah bank swasta, uang gajian pertama ya buat keperluan beli kebutuhan pribadi kayak baju dll dan ada juga buat orangtua. Senang sih kan punya penghasilan. Setelah ke sekian bulan baru de bisa nabung.
Nah ini mas, mengatur keuangan itu susah2 gampang, disaat jenuh dengan penghasilan yg segitu2 aja karena bekerja sama orang lain, ingin rasanya punya investasi atau bisnis, tapi tentang bisnis saya 0 banget..jadi galau nih..
oia salam kenal ya mas
rasa beli ini itu saat kerja memang wajar, secara sebelumnya kan kita ga bisa beli apa2 karena ga ada penghasilan… jadi ingin dilampiaskan.
pendidikan keuangan harusnya ada di sekolah
Iya, budgeting itu ga cuma penting di perusahaan di personal dan keluarga juga penting. semoga bisa diterapkan terus ya…
iya harus disyukuri dulu, nanti pelan2 juga bisa punya aset
wah parah nih kantornya….lupakan aja soal mereka,,, mending nyiapin masa depan dari pada hambur2kan uang untuk hal seperti itu. Sesekali boleh, tapi kalau keterusan ya gawat
ada yang tau tapi malas, ada yang juga ga tau… tuh teman2 saya pada bingung gimana cara atur uang
ngikuti tren… millenial pada gini semua… habiskan sekarang, pikirkan kemudian
kalau budgeting masih relavan sepanjang masa mbak… semoga bisa lancar ngurusi keuangan keluarga… soalnya ibu menjadi bendahara di rumah
utang boleh, maksimalnya 1/3 dari penghasilan. Optimis boleh aja, tapi tetap harus disiapkan budget untuk bayar utang
berarti berikutnya saya harus bisa bikiin tulisan jurus nolak ajakan temen2 ya mbak.. soalnya saya kebanyakan nolaknya kalau diajak dan selalu tahan diri ngeluarin uang
salam kenal…
Saya baca ini benar-benar no skip, terima kasih pencerahan sekaligus memotivasi ini mas. Saya jd ingat yang dikatakan pak candra putra negara, tabung dulu baru belanja, jangan belanja dulu. Hehe…
Ini Sabda yg founder Zenius.net itu bukansi? Wkw, cmiiw. Nice artikel anw, relevan buat first jobber masa kini yg harus mulai melek masalah finansial. Tks
Mas bahas investasi SUN (Surat Utang Negara) dong. Apakah jenis investasi ini sesuai syariah seperti yg selalu mas sabda kedepankan, ataukah tidak? Atau ada yg sesuai ada yg tidak? Atau seperti apa?
Terima kasih
Hmmmmm
Anak bu kencur yang baru baru mau kerja kayak aku harus tau dan menerapkan ini nihhhh
Thanks for sharing mas
Terima kasih tips nya membantu banget kak 😀
Nah, yang ini mah jika kita berada di lingkungan harus berinteraksi dengan sesama, akan ada semacam ajakan arus gaya hidup konsumtif. Itu tak sehat. Saya juga pengen baca tulisan tipsnya. 🙂
Betul. Dan tulisan ini tetap relevan untuk dipraktikkan. Semoga bisa segera diterapkan. Jarang saya baca tulisan keuangan,. yang ini asas manfaatnya besar. Terima kasih.
Iya ya..*dalam hatiku mengatakan iya.
Nampaknya aku harus mempraktekkan semua saran yang ada disini.
Sumpah gak kepikiran! lain kali bikin dong cara mengatur keuangan buat para freelancer yg gak tau hari ini bisa makan apa nggak heheh..
Thanks ya atas sharingnya…
setujuuu mas :)… awal kerja dulu, aku juga ngabisin gaji pertama untuk beli IPOD Apple :D.. tapi gaji kedua da seterusnya, aku sempet ga bisa kontrol. kekurangan sih ga, tp tabungan ga ada. sampe akhirnya setelah nikah baru aku sadar udh ketinggalan jauh ama temen2 yg lain.. makanya aku mulai belajar bikin budgeting yg bener. ga pgn lg pake cc kec untuk bayar tiket dan itupun lgs dibayar. jd bukan utk utang konsumtif. skr udh mulai stabil, sejak aku disiplin dgn budgeting yg udah dibikin 🙂
ngebookmark post ini jadi hal yang wajib, mengingat sebentar lagi akan melangkah ke dunia kerja 😀
Oke, artikel berikutnya akan dibikin tips keuangan untuk freelancer
budgeting memang yang paling penting ya mbak, biar bisa kontrol kemana uang mengalir…sampai jauhh haha
sha udh nabung2 setelah setahun kerja. Nah, pas ada keperluan gede tetep aja keteteran. apalagi kalo ga nabung yaaa, ga kebayang hahaha
harus rajin2 dan bisa tahan beli yang ga perlu 🙂
bukaaan XD nama kami memang sama sama sabda
[…] Baca Selengkapnya : 5 Saran Finansial Untuk Anda yang Baru Bekerja […]
[…] Selengkapnya : 5 Saran Finansial Untuk Anda yang Baru BekerjaSaya Sebeneranya, berat bagi saya untuk meninggalkan pekerjaan itu. Waktu satu bulan ternyata sudah […]
[…] Baca Selengkapnya : 5 Saran Finansial Untuk Anda yang Baru Bekerja […]
[…] pula anda tahu apa yang harus anda lakukan berikutnya. Jika bingung, anda dapat memulai dengan 5 saran finansial saat anda bekerja yang telah saya […]
[…] Baca juga : 5 Saran finansial untuk anda yang baru bekerja […]
[…] Baca Selengkapnya : 5 Saran Finansial Untuk Anda yang Baru Bekerja […]