Cara Mengatur Gaji 5 juta untuk Fresh Graduate Agar Bisa Investasi

by Sabda Awal
Cara Mengatur Gaji 5 juta untuk Fresh Graduate agar Bisa Investasi

Saya ingat saat pertama kali menerima gaji setelah dilantik menjadi CPNS. Uang itu saya gunakan untuk beli smartphone, beri ke orangtua dan traktir keluarga. Gaji pertama itu berkesan, makanya saya habiskan.

Mengatur keuangan saat pertama kali memasuki dunia kerja ataupun fresh graduate memang cukup menantang. Yang sebelumnya tidak pernah pegang uang, kini sudah gajian. Makanya, terkadang keinginan untuk membeli sesuatu sulit dikontrol.

Untungnya saya cepat sadar pada saat itu. Masa iya gaji habis terus-terusan? Pada bulan ke-4 terima gaji, saya benar-benar mengaturnya dengan baik. Dialokasikan untuk biaya hidup, makan, tempat tinggal, tagihan, bahkan saya bisa menabung dan berinvestasi.

Saya kira gaji saya yang tidak cukup karena setiap kali pertengahan bulan uangnya sudah menipis. Begitu juga dengan pemikiran fresh graduate lainnya. Padahal jika ditanyapun saya bingung gaji tersebut habis kemana.

“Uangku habis, tapi nggak tau habisnya kemana.”

Sebenarnya jika kita mampu mengatur pemasukan dengan tepat, maka gaji yang kita terima bisa cukup dan bahkan bisa investasi.

Artikel saya kali ini akan membahas cara mengatur keuangan untuk para fresh graduate. Terutama yang punya penghasilan Rp 5.000.000 atau lebih untuk di-manage dengan baik.

Buat Perencanaan Gaji Sederhana 70-20-10

Langkah pertama adalah menerapkan rumus pembagian gaji dengan persentase.

Rumus 70-20-10 adalah rumus paling mudah diterapkan dalam mengatur gaji bulanan, baik bagi yang masih belajar memanage finansial ataupun bagi yang punya biaya hidup tinggi.

Alokasinya gaji Rp 5.000.000 akan seperti ini :

70% gaji untuk biaya hidup : Rp 3.500.000

20% gaji untuk senang-senang : Rp 1.000.000

10% gaji untuk investasi : Rp 500.000

Tapi perlu diingat bahwa masing-masing orang punya kondisi yang berbeda-beda. Jika biaya hidup lebih tinggi maka rumus bisa disesuaikan dengan rumus 80-15-5.

Cara Mengatur Gaji 5 juta untuk Fresh Graduate dan Bisa Investasi

Sebelum menggunakan rumus penghasilan ini, sebaiknya lakukan perhitungan biaya hidup selama sebulan terlebih dahulu. Seperti tempat tinggal, makan, tagihan, transportasi, kredit, kirim ke orangtua, sosial (berbagi) dan lainnya.

Lalu, jumlahkan seluruh biaya hidup ini.

Kira-kira butuh berapa persen dari gaji bulanan?

Jika sudah dapat angkanya,contohlah 60%-85%, maka anda bisa menyisihkan uang untuk senang-senang dan investasi.

Kontrol Diri

Langkah kedua adalah melakukan kontrol diri atas rumus penghasilan yang akan diterapkan diatas.

Jika dana senang-senang memang 20% dari gaji, maka dihabiskan sejumlah itu saja. Kurang dari itu boleh, sebaiknya tidak melebihi dari budget yang sudah ditentukan.

Saya juga menunda keinginan. Coba saya beri waktu sampai seminggu, kira-kira masih pengen keinginan itu atau tidak. Jika tidak, berarti cuma lapar mata saja. Heheh

Jika masih pengen, saya tidak serta-merta membelinya. Saya pertimbangkan matang-matang.

Next…

Saya sendiri mengontrol alokasi penghasilan dengan menyimpannya di rekening yang berbeda. Cara ini cukup efektif karena masing-masing alokasi tidak akan tercampur.

Kita bisa bedakan mana yang untuk biaya hidup , senang-senang dan investasi jika disimpan pada rekening berbeda.

Selain itu, kebutuhan yang sifatnya diawal bulan langsung saya bayarkan / keluarkan. Misalnya biaya tempat tinggal, tagihan, kirim ke orangtua dan investasi.

Saya tidak menunda atau menahan dana sama sekali.

Investasi di Awal

Langkah ketiga adalah investasikan di awal.

Saya menganggap investasi sama dengan biaya yang harus dikeluarkan sesegera mungkin. Jadi, mau tidak mau alokasi investasi ini memang wajib dikeluarkan.

Saya menerima gaji setiap awal bulan. Nah, pada tanggal 1 atau 2 langsung saya investasikan ke beberapa instrumen seperti saham, reksadana dan peer to peer lending.

Tapi untuk fresh graduate dan pekerja pemula bisa dimulai dengan investasi yang paling sederhana yaitu reksadana.

Investasi reksadana mudah dan tidak memerlukan waktu untuk mengelolanya karena sudah dikelola dengan baik oleh Manajer Investasi.

Pemilihan produknya pun tidak membingungkan karena cuma ada 4 jenis reksadana yang bisa dipilih berdasarkan jangka waktu investasi.

  1. Reksadana Pasar Uang untuk investasi dibawah 1 tahun
  2. Reksadana Pendapatan Tetap untuk investasi 1-3 tahun
  3. Reksadana Campuran untuk investasi 3-5 tahun
  4. Reksadana Saham untuk investasi 5 tahun

Ada banyak aplikasi untuk investasi reksadana, salah satunya seperti yang saya gunakan aplikasi Bibit.

Saya memilih Bibit karena bisa diatur autodebet setiap awal bulan dengan pemotongan Bank Jago atau GoPay. Fitur ini membuat jadi lebih mudah dalam berinvestasi di awal seperti yang saya sebutkan tadi.

Nilai investasi saya sudah Rp 8,6 juta dengan keuntungan Rp 200.000. Minimal investasi di Bibit hanya Rp 100.000 saja. Untuk aplikasinya tersedia di Play Store dan Apple Store.

investasi untuk graduate

Konsisten

Langkah yang terakhir adalah konsisten.

Apalah gunanya langkah 1-3 jika tidak konsisten? Iya kan?

Jika sudah berniat untuk mengatur gaji dan berinvestasi, maka lakukanlah secara konsisten sampai benar-benar terbiasa dan menjadi sebuah kebiasaan. Selain baik untuk finansial, kebiasaan ini nantinya akan membuat diri jadi lebih tertata.

Konsisten adalah tahapan akhir yang cukup menantang. Terkadang di bulan-bulan berikutnya ada saja pengeluaran tidak terduga yang bisa menguras alokasi senang-senang atau investasi. Untuk mengantisipasi hal tersebut, sisihkan 2-3% gaji untuk ditabung sebagai dana cadangan.

Setelah bertahun-tahun menerapkan rumus penghasilan diatas, saya bisa berinvestasi rutin setiap bulan. Pengeluaran terkontrol dan terbiasa dengan keinginan yang tidak dipaksakan.

***

Nah, beginilah cara mengatur gaji untuk fresh graduate dengan penghasilan Rp 5.000.000. Saya awal-awal kerja juga gajinya segitu, hehehe.

Langkah pertama dalam menerapkan rumus penghasilan adalah titik penting dalam keberhasilan mengatur gaji. Jadi, pastikan rumus yang digunakan sudah tepat.

Related Posts

Leave a Comment

19 comments

Reyne Raea December 1, 2021 - 10:23 am

Betul nih, saya dulu awal kerja, pas gajian heboh bener mau beli ini itu, setelah itu ditanya, duitnya ke mana?
Nggak tau, hahaha.
Duh sayang banget dulu masih sulit mendapatkan info-info kayak gini, jadi semua hal bergantung di kekuatan diri sendiri mau menahan diri agar enggak konsumtif mulu.

Apalagi ketika itu gaji saya sangat UMR di mana habis buat bayar kos, makan, dan keperluan lainnya.
Nabung sih, ujungnya dibeliin HP atau sesuatu yang dipengenen.
Ampun deh kacau banget keuangan 😀

Reply
Sabda Awal December 2, 2021 - 3:16 pm

saya dulu juga begitu mbak. uangnya ngga tau kemana perginya. tapi sekarang syukurnya kita udah bisa atur penghasilan dengan baik

Reply
ainun December 1, 2021 - 11:30 pm

hiks bener banget, konsisten ini butuh perjuangan
kadang kita udah alokasikan bulan depan dengan budget XX ternyata ada kegiatan lain yang mendadak misalnya, akhirnya ngambil dari pos yang lain

Reply
Sabda Awal December 2, 2021 - 3:17 pm

Berrti harus ada alokasi dana cadangan mbak untuk hal-hal yang tidak terduga

Reply
Yonal Regen December 4, 2021 - 1:55 pm

Saya sebagai seorang guru yang gajinya jauh dari 5 juta …hehehe sepertinya harus bisa juga merencanakan dan mengontrol keuangan agar bisa berinvestasi

Reply
Sabda Awal December 6, 2021 - 9:58 am

meskipun gaji bukan 5 juta, tetap harus megatur keuangan. dan tips ini masih bisa diterapkan kok mbak

Reply
Bang Day December 5, 2021 - 10:26 am

Waduh, dulu saya jadi C/PNS gaji awal 110rb. Harga televisi 800rb. Motor 4.5jt. Alhamdulillah bisa bertahan hidup ^_^

Reply
Sabda Awal December 6, 2021 - 9:47 am

Alhamdulilalh Mas…

Reply
Fenni Bungsu December 6, 2021 - 1:40 pm

Daku juga pas gaji pertama dihabiskan haha. Memang sesuatu yang jadi kenangan ya, karena momennya gak terulang lagi.
Nah selanjutnya tinggal mengatur keuangan biar tetep terkendali, apalagi nih nanti jelang Harbolnas

Reply
Andrie K December 6, 2021 - 2:27 pm

Bener banget, kalau setiap gaji rutin banget dilakukan pasti bakal bertambah dan terus bertambah.. Harus konsisten memang..

Reply
ikfi - arridlaid.com December 6, 2021 - 6:54 pm

Penting banget emang ngatur pos-pos pengeluaran ini. Saya jadi ngerasa diingetin lagi, “kalo menginginkan sesuatu, tunggu dulu selama seminggu”. Itu kadang saya praktikkan, kadang juga khilaf. Pas udah beli, baru nyesel wk:( Btw ada tips untuk ngatur keuangan dari hasil freelancer ngga? Kayaknya itu juga dibutuhin sama banyak orang 😀

Reply
Sabda Awal December 7, 2021 - 2:07 pm

Kebetulan saya belum pernah jadi freelancer, tapi nanti saya coba tuliskan berdasarkan real kisah orang freelancer ya mas

Reply
fanny_dcatqueen December 7, 2021 - 6:49 pm

Tapi bagi fresh grad, gaji pertama gpp deh habis . Namanya juga seneng pertama kali dpt gaji. Aku dulu pertama kerja 2007, gaji pertama, lgs aku abisin buat beli Ipod Apple . Sisanya utk kos dan makan dan transportasi.

Tapi awal2 kerja memang susah ngatur, blm ketemu ritmenya. Untungnya aku kerja di bank asing yg fokus Ama wealth management , jadinya banyak belajar dari para certified RM dan financial planner di kantor cara investasi. Dan akupun awal2 Reksadana mas. Sengaja ikutan yg sistemnya di debit tiap bulan dari gaji, utk Reksadana yg mau diikutin. Jadi pas trima gaji tinggal diabisin hahahahaha. Investasinya udah dipotong di awal . LBH berguna buatku yg boros banget :D.

Tapi kalo skr mah udah ga laah. Udah konsisten walo tanpa debit auto. Pokoknya trima uang, ya udah pasti awalnya zakat dulu, infaq, baru investasi. Sisanya utk jajan. Keperluan rumah? Itu suami

Reply
Sabda Awal December 8, 2021 - 10:41 am

Memang yang pakai sistem autodebet ini menolong banget buat yang boros. Kalau saya ga sistem autodebet, tapi secara sadar setiap kali gajian langsung alokasi investasi disalurkan ke tempat semestinya. Jadi, sisa uang direkening buat dihabiskan untuk cost living ataupun entertaining. Btw Thanks sharingnya Mbak

Reply
Aminnatul Widyana December 8, 2021 - 5:12 pm

Mengatur keuangan memang gampang2 susah. Apalagi buat sandwich generation…. Tp sebisa mungkin, aq juga menerapkan prinsip penyisihan sebagian uang utk investasi. Biar ada jaga2 buat biaya pendidikan anak2 nantinya.

Reply
Sabda Awal December 12, 2021 - 4:58 pm

menyisihkan untuk investasi itu sebenarnya semacam kewajiban untuk capai target finansial, salah satunya untuk biaya pendidikan anak2

Reply
thya December 10, 2021 - 2:14 pm

investasi/nabung tuh emang bagusnya diawal ya mas..
kalo diakhir, ujung2nya kepake ;p
aku pun awal-awal dapet gaji, nabung/investasinya malah diakhir bulan nunggu uang sisa. tapi cara itu ternyata tydaa efektif. Alhasil, sekarang lagi coba konsisten untuk investasi diawal..

Reply
Latifika January 2, 2022 - 10:23 pm

Ini sih udha keren banget. Dari 5 juta income sudah bisa invest dan bertumbuh. Ini masih single ya? Soalnya saya 5 juta itu pengeluaran? *tutup muka

Ohya, gimana dengan dana darurat? Tidak ada di porsi 70, 20, 10

Reply
Sabda Awal January 3, 2022 - 8:30 pm

Woahh 5 Juta di pengeluaran ya mbak. Untuk dana darurat dapat disesuaikan. Karena tulisan ini untuk pemula, jadi saya hanya memberikan rumus yang sederhana saja yang dibagi menjadi 3 alokasi yaitu cost living, playing dan investing.

Reply