Dulu saya ingat sekali punya gaji 5 juta lebih sedikit pada tahun 2013. Lalu, saya sadar dan langsung mengelolanya dengan baik. Cara mengatur keuangan gaji 5 juta untuk single cukup sulit, karena adanya faktor keinginan yang selalu ingin dipenuhi.
Ingin ini, ingin itu, semuanya dibeli tanpa pikir panjang. Kesulitan membedakan kebutuhan dan keinginan, masa bodoh dengan masa depan dan terlalu menikmati masa muda adalah penyebab gagalnya mengatur penghasilan.
Dari itu, saya akan bagikan 5 tips yang dulu saya lakukan dan berhasil. Bahkan, saya bisa menuangkan dalam bentuk banyak tulisan bertema finansial di blog ini.
Berdasarkan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2023 di kota Jakarta dengan upah Rp 4,9 juta. Upah ini tertinggi dibandingkan provinsi lain di Indonesia. Artinya, gaji 5 juta sebenarnya cukup asalkan dikelola dengan baik. Akan menjadi semakin menantang saat kamu tinggal di kota dengan biaya hidup mahal. Kamu harus makin cerdik lagi.
Berikut ini, cara mengatur keuangan gaji 5 juta versi saya. Simak baik-baik, hingga kamu paham dan mampu melakukannya.
- Rencanakan dengan Budgeting
- Bedakan Keinginan dan Kebutuhan
- Hindari Latte Factor
- Asuransi dan Dana Darurat
- Cari Penghasilan Tambahan
- Lakukan Investasi Rutin
Cara Mengatur Keuangan Gaji 5 Juta
1. Rencanakan dengan Budgeting
Langkah pertama yang harus kamu lakukan yaitu membuat rencana budgeting dalam satu bulan. Budgeting adalah membuat alokasi pengeluaran, terkait pos-pos apa saja dan jumlahnya berapa.
Dalam budgeting saya hanya ada tiga alokasi, yaitu alokasi biaya hidup, alokasi rekreasi, dan alokasi investasi. Umumnya banyak yang menyarankan menggunakan rumus 50-30-20 untuk alokasi tersebut.
50% alokasi biaya hidup = Rp 2.500.000, 30% alokasi rekreasi = Rp 1.500.000, 20% alokasi investasi = Rp 1.000.000. Tapi, saya memodifikasi rumus tersebut sesuai dengan kebutuhan saya pribadi menjadi 60-10-30.
Tentunya kamu bisa menyesuaikan dengan kondisi dirimu sendiri. Ada rumus 60-30-10, 70-20-10, 80-15-5 dan rumus lainnya.
Ketika saya sudah tahu porsinya, saya langsung membagikan penghasilan dalam 3 rekening yang berbeda. Rekening pertama untuk biaya hidup yang terdiri dari biaya kos, makan, pulsa, kirim ke orang tua, jajan, toiletries, skincare, buku, transportasi, dan kebutuhan lainnya.
Rekening kedua saya sisihkan untuk rekreasi, seperti makan di luar, hangout bersama teman, nonton bioskop, karoke dan kegiatan menyenangkan lainnya.
Porsi yang ketiga langsung saya bagikan ke reksa dana, saham dan p2p lending sesuai dengan porsinya masing-masing.
Dengan membuat alokasi seperti ini, maka uang kamu akan terarah, tahu kemana habisnya, disiplin membelanjakan sesuai porsinya, bahkan evaluasi jika ada “kebocoran” finansial.

2. Bedakan Keinginan dan Kebutuhan
Cara mengatur keuangan dengan gaji 5 juta berikutnya adalah mampu membedakan keinginan dan kebutuhan. Keinginan adalah perasaan menginginkan sesuatu tanpa memikirkan urgensinya. Sementara kebutuhan adalah sesuatu yang harus dipenuhi, jika tidak dapat mengancap kehidupan.
Cara paling mudah untuk memendam keinginan dengan menganggap harga barang sebagai jam kerja. Contoh, jika gaji kamu 5 juta per bulan, bekerja selama 22 hari, 8 jam per hari, maka upah kamu adalah Rp 28.000 per jam.
Jika, kamu ingin membeli sebuah barang karena keinginan semata seharga Rp 1.400.000 artinya kamu harus bekerja selama 50 jam untuk memperoleh barang tersebut.
Saya selalu mengakali untuk menabung terlebih dahulu sebelum membeli keinginan agar keuangan saya tidak terganggu sama sekali.
3. Hindari Latter Factor
Latte factor adalah pengeluaran kecil yang tak dianggap, tetapi bisa diakumulasi nilainya besar dan menguras gaji. Hal inilah yang sering tidak disadari.
Contoh kecilnya membeli minuman botol seharga Rp 7.000. Jika kamu lakukan sebulan 4 kali, nilainya sudah Rp 28.000. Tidak sampai disana, latte factor bukan hanya satu, tapi beberapa latte factor sekaligus. Misalnya, order makanan lewat jasa kiriman ojek yang harganya lebih mahal + biaya layanan + biaya antar. Jika sebulan dilakukan 4 kali, berapa uang yang habis untuk hal ini saja?
Transfer uang beda bank, naik transportasi online, beli kopi di pagi hari, dan banyak lagi yang lainnya.
Cara terbaik untuk mengatasi latte factor dengan cara mencari tahu latte factor apa saja yang kamu miliki, kontrol diri untuk mengurangi jumlah pembeliannya, lalu cari pengganti yang lebih terjangkau atau tinggalkan seutuhnya.
4. Asuransi dan Dana Darurat
Asuransi ibarat satpam di sebuah kompleks perumahan. Kita tidak harus mengalami kemalingan terlebih dahulu untuk menggunakan jasa mereka, bukan? Lebih baik mengeluarkan biaya kecil untuk menutupi biaya kehilanagn yang lebih besar.
Asuransi berfungsi untuk menalangi atau mengganti atas biaya perawatan yang kamu keluarkan. Biaya rumah sakit tidak murah. Bayangkan jika kamu harus mengeluarkan biaya obat dari kantor pribadi, maka bisa jadi semua tabunganmu habis terkuras.
Dana darurat diperlukan utnuk kebutuhan-kebutuhan darurat, seperti orang tua tiba-tiba butuh bantuan biaya, kendaraan rusak, gadget rusak tiba-tiba yang membuat kita harus mengeluarkan biaya tiba-tiba pula. Bahkan dana darurat dapat dimanfaatkan saat kita tidak punya penghasilan, misalnya kena PHK. Kita masih bisa menjalani hidup seperti biasa sembari mendapatkan pekerjaan yang baru.
Nah, dana darurat berfungsi untuk mem-back up hal-hal tersebut.
Wajarnya, besaran dana darurat 3 kali pengeluaran. Jika pengeluaran kamu sebulan Rp 5 juta, maka siapkan Rp 15 juta sebagai dana darurat.

5. Cari Penghasilan Tambahan
Kita semua pasti ingin mendapatkan kualitas hidup yang lebih tinggi. Tempat tinggal yang lebih nyaman, makanan berkualitas baik, pakaian bermerk, gadget mahal, kendaraan impian dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, sudah sepatutnya kamu harus mencari penghasilan tambahan.
Ada banyak jenis penghasilan tambahan yang bisa kamu lakukan, seperti menjual foto di Shutterstock, jasa menulis di Sribulancer, bikin koten di sosial media hingga di endorse, link referal jualan di e-commerce, video youtube beriklan, dan lain sebagainya. Bahkan, saat ini saya menulis di blog pribadi pun saya jadikan sebagai sumber penghasilan sampingan.
Namun, jika memungkinkan senantiasa upgrade skill kamu untuk memperoleh pekerjaan yang menawarkan upah lebih tinggi.
6. Lakukan Investasi Rutin
Langkah yang terakhir adalah melakukan investasi rutin. Setiap orang pasti memiliki impian di masa depan yang diwujudkan melalui finansial seperti menyiapkan DP rumah, modal menikah, modal pendidikan lanjutan, bahkan hingga persiapan dana pensiun.
Investasi adalah alat untuk menggapai mimpi-mimpi itu semua. Investasi mampu memberikan potensi keuntungan di masa medatang dan mampu melawan inflasi.
Ada berbagai jenis investasi yang bisa kamu coba, diantaranya saham, reksa dana, emas, p2p lending, Surat Berharga Negara, EBA Ritel, dan lain sebagainya.
Investasi harus dilakukan sejak dini, semakin awal kamu mulai, semakin besar manfaat yang akan kamu rasakan di masa depan.
***
Demikianlah 6 cara mengatur keuangan gaji 5 juta versi saya. Semoga artikel ini dapat membantu. Jika masih punya pertanyaan, silahkan tinggalkan di kolom komentar.
Hello Finance, Make It Fun!