Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga Dengan Gaji Rp 7 Juta

by Sabda Awal
Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga Dengan Gaji 7 Juta

Kunci utama cara mengatur keuangan rumah tangga dengan gaji Rp 7 juta ada pada pembuatan alokasi anggaran. Maka dari itu, artikel ini akan memberikan penekanan pada budgeting (alokasi anggaran).

Penghasilan 7 juta cukup tinggi untuk sebuah rumah tangga dengan anak dan memungkinkan untuk tinggal di kota kecil hingga kota besar. Jika melihat daftar Upah Minimum Provinsi (UMP) tertinggi ada di kota Jakarta sebesar Rp 4,9 juta.

Namun, tidak ada salahnya jika kamu terus berusaha untuk meningkatkan penghasilan demi mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik.

Artikel ini, sebagian saya tuliskan berdasarkan pengalaman pribadi dengan kondisi sudah berumah tangga, belum memiliki anak, penghasilan > 7 juta dan tinggal di kota kecil.

Cara mengatur keuangan rumah tangga dengan gaji 7 juta.

  1. Buat Alokasi Anggaran
  2. Miliki Asuransi
  3. Persiapkan Dana Darurat
  4. Sisihkan Investasi Rutin
  5. Hindari Utang Konsumtif

Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga Dengan Gaji Rp 7 Juta

1. Buat Alokasi Anggaran

Efektifitas mengelola pendapatan rumah tangga terletak pada pembuatan alokasi anggaran yang tepat. Idealnya, penghasilan dibagi menjadi 3 pos pengeluaran, yaitu pos biaya hidup, pos hiburan dan pos investasi.

Untuk porsinya, ada yang menggunakan rumus 50%, 30%, 20%, ada pula yang menerapkan 70%, 20%,10% atau kamu dapat menyesuaikan dengan kondisi rumah tangga kamu.

Tabel dibawah ini adalah contoh pembagian 7 juta dengan perhitungan rumus yang berbeda

Rumus 7 JutaPos Biaya HidupPos HiburanPos Investasi
Rumus 50/30/20Rp 3.500.000Rp 2.100.000Rp 1.4000.000
Rumus 60/30/10Rp 4.200.000Rp 2.100.000Rp 700.000
Rumus 70/20/10Rp 4.900.000Rp 1.400.000Rp 700.000
Rumus Gaji 7 Juta

Pos biaya hidup terdiri dari berbagai kebutuhan dasar seperti tempat tinggal, makanan, sandang, air, listrik, internet, pendidikan, jajan harian anak, transportasi, toiletries dan lain-lain.

Berikutnya pos hiburan digunakan untuk kegiatan rekreasi, jalan-jalan, makan diluar, bioskop dan kegiatan menyenangkan lainnya. Sementara pos investasi disisihkan buat tabungan dan investasi untuk mencapai target finansial jangka pendek dan panjang.

Apakah kamu sudah membagi pendapatan rumah tangga ke dalam tiga pos tersebut? Jika belum, ayo lakukan sekarang dan buatlah perhitungan dengan cermat.

2. Miliki Asuransi

Asuransi

Asuransi ibarat satpam di perumahaan kompleks. Kita tidak harus menunggu terjadi kemalingan, baru menyewa jasa satpam bukan?

Begitulah cara kerja asuransi yang bermanfaat untuk memperkecil risiko-risiko yang dapat mengguncang finansial. Risiko tersebut dapat berupa sakit, kecelakaan, meninggal dunia dan kondisi lainnya.

Saya sangat menyarankan kamu minimal punya BPJS. Dengan membayar premi Rp 35.000/bulan (kelas 3) saja kamu sudah memiliki proteksi dengan segudang manfaat pertanggungan.

Bayangkan jika kamu sakit dan harus membayar penuh biaya perawatan dari kantong sendiri. Mungkin kamu akan menghabiskan sebagian atau bahkan seluruh tabungan yang kamu miliki. Namun dengan asuransi, biaya tersebut akan diganti atau dibiayai oleh perusahaan asuransi.

3. Persiapkan Dana Darurat

Cara mengatur keuangan rumah tangga gaji 7 juta berikutnya adalah dengan memiliki dana darurat yang cukup. Dana darurat adalah dana yang disiapkan untuk kebutuhan-kebutuhan mendesak, seperti talangan biaya perawatan, perbaikan rumah atau kendaraan, tambahan biaya rekreasi yang kurang, bahkan hingga dana yang digunakan saat kena PHK untuk memenuhi biaya hidup.

Pada dasarnya, dana darurat disiapkan untuk kondisi-kondisi keuangan yang tidak ada porsi dalam pos lain.

Adapun besaran dana darurat minimal 3 kali pengeluaran bulanan. Misalkan, pengeluaran 1 bulan Rp 4,5 juta, maka 6 kalinya adalah Rp 13,5 juta. Ketika kamu telah menggunakan sebagian dana darurat, maka kamu punya kewajiban untuk mengisinya kembali hingga mencapai jumlah sebelum digunakan.

Sebaiknya, simpan dana darurat di tempat yang gampang dicairkan, seperti reksa dana dan deposito.

4. Sisihkan Investasi Rutin

investasi

Dalam hidup ini setiap orang pasti memiliki impian dan mimpi yang akan diwujudkan melalui finansial. Baik, untuk jangka pendek (1-3 tahun), menengah (3-5 tahun) maupun panjang (diatas 5 tahun). Seperti impian memiliki kendaraan, rumah tinggal, persiapan dana pendidikan anak, ibadah haji, hingga pensiun.

Semua hal ini diwujudkan melalui finansial yang disiapkan sejak dini.

Investasi adalah kegiatan penanaman modal dengan mengharapkan keuntungan di masa depan. Investasi dapat melawan inflasi dengan memberikan profit. Ada banyak jenis investasi yang dapat kamu lakukan, seperti emas, saham, reksa dana, surat berharga negara, p2p lending dan lain sebagainya.

Strategi pemilihan produk investasi ditentukan berdasarkan profil investor dan tujuan finansial yang ingin dicapai. Alokasi Investasi disisihkan dari penghasilan sejak awal, bukan disisakan!

5. Hindari Utang Konsumtif

Pernahkan kamu mendengar ungkapan, “Tanpa utang, hidup dan pikiran menjadi tenang.” Ungkapan memang benar adanya. Saat memiliki utang, kita memiliki kewajiban untuk mengeluarkan uang secara rutin hingga utang tersebut lunas.

Idealanya dalam ilmu personal finance, porsi utang yang dianjurkan maksimal 30% dari pendapatan. Itupun hanya digunakan untuk utang yang bersifat produktif saja.

Misalkan, kamu membeli mobil dengan kredit yang ditujukan untuk pergi ke kantor saja. Padahal, kamu punya opsi yang lebih murah, yaitu motor. Maka, mobil tersebut dihitung sebagai utang konsumtif. Lain halnya, saat mobil tersebut digunakan untuk usaha atau menghasilkan penghasilan, maka dianggap sebagai utang produktif.

Pada dasarnya, utang konsumtif cenderung berawal dari keinginan semata, bukan kebutuhan. Oleh karena itu, agar keuangan rumah tangga tetap sehat, hindari utang konsumtif.

***

Demikianlah ulasan tentang cara mengatur keuangan rumah tangga dengan gaji Rp 7 Juta, semoga dapat membantu. Jika masih punya pertanyaan dan diskusi, silahkan tinggalkan di kolom komentar.

Related Posts

Leave a Comment