Mengetahui jenis chart saham adalah langkah awal untuk mempelajari analisis teknikal. Dari chart (grafik) ini akan melahirkan berbagai jenis analisis, seperti chart pattern, support resistance, trend, dow theory, the fan principle, pendamping technical indicator dan masih banyak lagi.
Secara umum, jenis chart saham terbagi menjadi tiga yaitu :
- Line chart
- Bar chart
- Candle chart
Lalu, terdapat beberapa chart tambahan lainnya seperti area chart, baseline chart, hollow candle chart, dan Heikin-Ashi chart. Namun, pada artikel ini kita hanya membahas tiga grafik utama saja.
3 Jenis Chart Saham
Chart adalah gambaran yang menunjukkan riwayat pergerakan harga saham pada periode waktu tertentu.
Chart dibutuhkan sebagai alat utama dalam melakukan analisis teknikal sehingga membantu investor dalam membuat keputusan investasi. Apakah harus buy (beli), sell (jual), hold (tahan), atau wait and see (lihat dan amati terlebih dahulu).
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, akan ada 3 jenis chart saham yang akan dipelajari pada tulisan ini yaitu line chart, bar chart dan candle chart.
Untuk memperoleh jenis-jenis chart pada aplikasi charting yang kamu gunakan dapat mengakses melalui menu seperti ini. Tiap aplikasi charting memiliki letak yang berbeda.

Selain itu kamu juga dapat melakukan pengaturan terhadap parameter waktu pada chart :
- Satu menit
- Lima menit
- Satu jam
- Satu hari
- Satu minggu
- Satu bulan
Penentuan parameter waktu ini digunakan berdasarkan style jenis trading yang kamu lakukan. Jenis-jenis trading saham akan dibahas pada artikel yang berbeda.
1. Line Chart
Line chart adalah jenis chart yang paling sederhana karena hanya menunjukan harga penutupan saja.
Setiap titik-titik harga penutupan akan dihubungkan dengan sebuah garis sehingga dapat menggambarkan kondisi tren saham tersebut, apakah bullish (tren naik), bearish (tren turun), atau sideways (konsolidasi/mendatar).
Agar lebih mudah perhatikan contoh berikut ini.
Pergerakan harga saham ABCD pada :
- 1 Juli, harga penutupan Rp 100
- 2 Juli, harga penutupan Rp 102
- 3 Juli, harga penutupan Rp 101
- 4 Juli, harga penutupan Rp 103

Line chart dapat digunakan untuk mengetahui tren pergerakan harga saham. Contohnya seperti saham UNVR (PT Unilever Indonesia Tbk) di bawah ini.

2. Bar Chart
Bar chart berbentuk batang garis vertikal yang menampilkan harga pembukaan, harga tertinggi, harga terendah dan harga penutupan selama periode waktu tertentu.
Lalu, terdapat 2 garis horisontal yang melekat pada garis vertikal. Horizontal kiri adalah harga pembukaan, horizontal kanan adalah harga penutupan.
Bar chart juga sering disebut sebagai OHLC chart, dengan keterangan :
- O = opening price (harga pembukaan)
- H = highest price (harga tertinggi)
- L = lowest price (harga terendah)
- C = closing price (harga penutupan)
Biasanya bar chart terdiri dari dua warna yaitu merah dan hijau. Merah artinya harganya turun,- harga pembukaan lebih tinggi dibandingkan harga penutupan. Hijau artinya harga naik,- harga pembukaan lebih rendah dibandingkan harga penutupan.

Keterangan gambar di atas :
Tanggal | O | H | L | C |
---|---|---|---|---|
3 Juli | Rp 101 | Rp 104 | Rp 100 | Rp 103 |
4 Juli | Rp 104 | Rp 104 | Rp 101 | Rp 102 |
Bar chart dapat digunakan untuk mengetahui tren pergerakan harga saham. Selain itu, bisa juga dimanfaatkan untuk membuat support-resistance.

3. Candle Chart
Jenis chart saham berikutnya adalah candle chart yang paling sering dan umum digunakan oleh pelaku pasar modal.
Chart ini sangat diandalkan untuk memperkirakan pergerakan pasar, mulai dari menentukan support resistance, trend, chart pattern, pola candlestick, the fan principle dan masih banyak lagi.
Grafik ini berbentuk seperti lilin yang terdiri dari body, upper shadow dan lower shadow. Candle chart juga memberikan informasi yang lengkap yaitu harga pembukaan, harga tertinggi, harga terendah dan harga penutupan.
Umumnya, candle chart ditampilkan dalam dua warna yaitu merah dan hijau (terkadang hitam dan putih). Merah menandakan pergerakan harga turun,- harga pembukaan lebih tinggi dibandingkan penutupan. Hijau menandakan pergerakan harga naik,- harga pembukaan lebih rendah dibandingkan penutupan.

Contoh penggunaan candle chart dapat mengidentifikasikan chart pattern. Pada contoh di bawah ini terbentuk pola bullish pennant saham BRIS (PT Bank Syariah Indonesia Tbk).

***
Nah, sekarang kamu sudah selesai mempelajari jenis chart saham sebagai alat utama dalam analisis teknikal. Artikel ini ditulis dengan sederhana dan gampang dimengerti.
Jika kamu masih punya pertanyaan, silahkan tinggalkan di kolom komentar.
1 comment
[…] mengetahui 3 jenis chart saham dan support resistance, berikutnya yang harus kamu pelajari sebagai ilmu dasar adalah jenis trend […]