Reksa dana merupakan salah satu jenis investasi favorit di masyarakat karena mudah dan terjangkau.
Mudah karena investasi bisa dilakukan melalui aplikasi smartphone. Murah karena mulai dari Rp 100.000, bahkan Rp 10.000.
Saya sendiri memulai investasi reksa dana sejak tahun 2018 hingga sekarang.
Reksa dana ini cukup unik, karena ketika berinvestasi, artinya anda sudah melakukan disverifikasi*.
*disverifikasi : berinvestasi pada instrumen berbeda-beda
Mengapa saya bilang seperti itu?
Karena portofolio reksa dana terdiri dari beberapa instrumen investasi. Pada artikel ini, ada 4 jenis reksa dana yang saya bahas yang memiliki portofolio berupa kombinasi antara pasar uang, obligasi dan saham.
Jika diibaratkan, reksa dana seperti rujak yang terdiri dari banyak buah-buahan dalam 1 makanan. Anda beli 1 tapi dapatnya banyak macamnya.
Jenis-Jenis Reksa Dana
Setiap jenis reksa dana memiliki karakteristik tertentu sehingga akan efektif jika anda memilih jenis reksa dana yang tepat.
Itulah alasan mengapa sebagai investor harus mengetahui jenis-jenis reksa dana.
Sebenarnya, jenis reksa dana itu lebih dari 4 jenis. Tapi pada artikel kali ini saya hanya menjelaskan 4 jenis reksa dana yang paling populer di masyarakat.
Selain itu, untuk berinvestasi pada ke-4 jenis reksa dana ini tidak sulit, karena dapat ditemui dengan mudah pada Agen Penjual Reksa Dana.
Jenis-jenis reksa dana yang saya maksud :
- Reksa dana pasar uang
- Reksa dana pendapatan tetap
- Reksa dana campuran
- Reksa dana saham
Seperti yang saya bilang sebelumnya, reksa dana itu seperti rujak. Jika anda beli rujak, maka anda mendapatkan berbagai macam seperti buah, nanas, pepaya, semangka, mangga dan lain-lain.
Begitu juga dengan reksa dana, jika anda beli sebuah produk reksa dana, anda akan mendapatkan berbagai macam jenis investasi di dalamnya, baik itu perpaduan obligasi, deposito, tabungan, giro, dan saham.
Jenis reksa dana ini dibedakan sesuai dengan komposisi investasi yang ada di dalamnya.
Misal, disebut sebagai reksa dana pasar uang karena di komposisinya 100% instrumen pasar uang *akan dijelaskan dibawah.
Aturan jenis reksa dana ini sudah tertuang pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 47/POJK.04/2015 tentang Pedoman Pengumuman Harian Nilai Ativa Bersih Reksa Dana Terbuka.

Diatas adalah contoh pasal yang menjadi dasar aturan untuk reksa dana pasar uang.
Reksa Dana Pasar Uang (RDPU)
Reksa dana pasar uang adalah reksa dana yang melakukan investasi dana 100% pada instrumen pasar uang atau efek bersifat utang yang jatuh tempo/sisa jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun.
Contoh instrumen investasi tersebut adalah :
- Tabungan
- Sertifikat Bank Indonesia
- Deposito
- Surat utang / Obligasi
- Giro
Bahkan Surat Berharga Negara Ritel (SBN Ritel) yang sisa jatuh tempo kurang dari 1 tahun termasuk pasar uang juga.
Baca selengkapnya : Mengenal Tuntas SBN Ritel : Untung Tinggi, Risiko Minim
Melihat portofolio reksa dana pasar uang
Pada contoh ini saya menggunakan situs www.bareksa.com untuk melihat “isian” sebuah produk reksa dana pasar uang.
Saya akan menunjukkan jenis reksa dana berdasarkan portofolionya, apakah termasuk reksa dana pasar uang atau bukan.
Contoh dibawah ini saya menggunakan reksa dana Sucorinvest Sharia Money Market Fund.

Dari keterangan nomor 1 dan 2 sudah sangat jelas menunjukkan jika Sucorinvest Sharia Money Market Fund adalah reksa dana pasar uang.
Namun, agar lebih jelas lagi silahkan unduh fund factsheet pada nomor 3.

Pada fund factsheet yang sudah di unduh diatas, sudah kelihatan (nomor 1) alokasi portofolionya yaitu sukuk* (sisa tenor < 1 tahun) : 44,52 % dan Deposito / Setara kas : 55,48%.
*sukuk : surat utang/obligasi syariah
Kesimpulan : Benar, reksa dana diatas adalah reksa dana pasar uang.
Bahkan pada nomor 2, anda dapat mengetahui pada produk apa saja dana tersebut dialokasikan.
Mencari reksa dana pasar uang
Pada saat anda memulai investasi, kebetulan anda ingin investasi di reksa dana pasar uang. Bagaimana cara mencarinya?
Saya menyarankan anda menggunakan aplikasi marketplace reksa dana untuk mencari reksa dana pasar uang.
Aplikasi tersedia pada smartphone yang sangat mudah digunakan (harus login), seperti Ajaib, Bibit, dan Bareksa. Silahkan download di play store.
Dengan memanfaatkan filter yang tersedia, anda dengan mudahnya memilih reksa dana pasar uang.

Kapan harus memilih reksa dana pasar uang?
Reksa dana pasar uang sifatnya sangat konservatif. Artinya, untungnya pasti dan rendah, sementara risiko juga sangat rendah.
Meskipun terkadang turun, tapi cenderung naik seiring berjalannya waktu.
Dengan portofolio berupa deposito, obligasi / sukuk, atau setara kas yang secara rutin memperoleh imbal hasil tersecara terus-menerus yang menggenjot kinerja sebuah RDPU.
Masih menggunakan contoh reksa dana yang tadi, yaitu Sucorinvest Sharia Money Market Fund, grafik sejak 2018 (diterbitkan) hingga 2020 kinerjanya selalu naik.

Berdasarkan data yang saya peroleh dari Bisnis, rata-rata keuntungan reksa dana pasar uang selama 5 tahun terakhir sebagai berikut :

Dalam jangka panjang, jika dirata-ratakan akan memperoleh keuntungan 5-6% per tahun dengan risiko yang amat kecil.
Berdasarkan karakteristik diatas, maka RDPU direkomendasikan untuk investor yang punya tujuan investasi dibawah 1 tahun. Seperti liburan hari besar atau pulang kampung.
Seperti contoh dibawah ini saya investasi reksa dana pasar uang Rp 75.000.000 untuk biaya pernikahan ditahun 2021 (target < 1 tahun). Saya beli di Bareksa.

Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT)
Reksa dana pendapatan tetap adalah reksa dana yang alokasi portofolionya minimal 80% pada instrumen obligasi.
Obligasi atau surat utang yang jatuh temponya diatas 1 tahun.
Komposisi investasi reksa dana pendapatan tetap ini terdiri dari 80%-100% obligasi (diatas 1 tahun) dan 0-20% pasar uang.
Ngomong-ngomong, apakah RDPT ini sesuai dengan namanya “pendapatan tetap” yang artinya memberikan pendapatan secara tetap?
Bagi investor pemula kata “pendapatan tetap” ini sering menjadi kesalahpahaman, karena seolah-olah memberikan pendapatan yang sifatnya tetap. Padahal tidak begitu.
Disebut “pendapatan tetap” karena portofolio RDPT yang terdiri dari obligasi ini akan memperoleh kupon secara rutin.
Saya harus jelaskan sedikit tentang obligasi disini.
Obligasi adalah surat utang. Berarti ada 2 pihak yang terlibat yaitu penerima utang (penerbit obligasi) dan pemberi utang.
Yang namanya Penerima Utang pasti wajib mengembalikan dana + kupon (bunga) kepada Pemberi Utang.
*dalam “dunia” obligasi, bunga disebut dengan kupon.
Berarti, dalam RDPT ini, RDPT sebagai Pemberi Utang yang akan menerima kupon rutin dari penerbit obligasi.
Sebagian besar RDPT yang beredar, atas kupon yang diterima akan direinvestasikan kembali oleh Manajer Investasi sehingga memaksimalkan pengembangan hasil investasinya.
Melihat portofolio reksa dana pendapatan tetap
Masih dengan menggunakan refrensi yang sama,- Bareksa. Saya akan menunjukkan contoh reksa dana pendapatan tetap.
Saya memberikan contoh Medali Dua, RDPT yang dikelola oleh PT Mega Capital Investama.

Dari keterangan nomor 1 dan 2 sudah sangat jelas menunjukkan jika Medali Dua adalah reksa dana pendapatan tetap.
Namun, agar lebih jelas lagi silahkan unduh fund factsheet pada nomor 3.

Pada fund factsheet yang sudah di unduh diatas, sudah kelihatan (nomor 1) alokasi portofolionya yaitu pasar uang : 6,21% dan obligasi : 80,75%.
Kesimpulan : Benar, reksa dana diatas adalah reksa dana pendapatan tetap.
Bahkan pada nomor 2, anda dapat mengetahui pada produk apa dana tersebut dialokasikan, yaitu :
- Term deposit : Bank Panin Dubai Syariah
- FR0083 : Surat Utang Negara yang jatuh temponya 15 April 2040
Kapan harus berinvestasi reksa dana pendapatan tetap?
Jika anda memiliki target finansial antara 1-3 tahun, maka RDPT ini cocok dijadikan pilihan. Misalkan menyiapkan dana menikah dalam 2 tahun mendatang atau persiapan dana pendidikan anak 3 tahun kedepan.
Ingat, kupon pada RDPT direinvestasikan kembali sehingga hasil investasi akan berkembang secara optimal dalam periode 1-3 tahun.
Resiko reksa dana pendapatan tetap
Dibandingkan dengan RDPU, maka risiko RDPT lebih tinggi berdasarkan portofolionya.
Telah saya singgung, bahwa portofolio RDPT minimal 80%-nya adalah obligasi. Sementara, obligasi ini terdiri dari obligasi pemerintah dan / atau obligasi koperasi.
Contohnya pada portofolio reksa dana dibawah ini, pada nomor 1 adalah Surat Utang Negara (obligasi pemerintah), sedangkan nomor 2 adalah obligasi kooperasi.

Yang namanya obligasi atau surat utang itu ada peluang gagal bayar kupon dan pokok utangnya.
Tetapi, untuk obligasi pemeritah tidak ada risiko gagal bayar karena dijamin undang-undang.
Sebaliknya, risiko gagal bayar obligasi kooperasi itu ada. *sayangnya saya belum punya ilmu tentang obligasi kooperasi sehingga tidak bisa menjelaskan lebih jauh.
Sehingga, jika anda ingin berinvestasi reksa dana pendapatan tetap, silahkan perhatikan portofolionya.
Reksa Dana Campuran
Reksa dana campuran adalah reksa dana dengan komposisi portofolio terdiri dari pasar uang, obligasi dan saham yang masing-masing paling banyak 79%.
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa reksa dana campuran :
- Harus terdiri dari 3 instrumen investasi : pasar uang, obligasi, saham. Tidak boleh hanya 1 atau 2 instrumen saja.
- Salah 1 instrumen paling banyak 79%
Jika kita menilik fund factsheet reksa dana campuran, maka portofolionya akan terdiri 3 instrumen investasi seperti gambar dibawah ini.



Tips berinvestasi pada reksa dana campuran
Reksa dana campuran sangat efektif dipilih saat anda memiliki tujuan investasi 3-5 tahun.
Alasannya karena kombinasi “isian” reksa dana campuran itu sendiri yang terdiri dari 3 instrumen yang berbeda sehingga hasil investasi akan berkembang secara optimal dalam jangka waktu 3-5 tahun.
Masing-masing reksa dana campuran punya kebijakan sendiri atas portofolionya. Ada yang lebih besar di pasar uang, ada yang lebih besar di obligasi, ada yang lebih besar di saham atau seimbang.
Jika anda memperhatikan 3 gambar “isian” portofolio reksa dana sebelumnya, persentase tiap instrumen investasi berbeda-beda.
Jika anda memiliki target investasi 3 tahun mendatang, pilihlah yang porsi portofolio terbesarnya di pasar uang.
Jika anda punya target investasi 4 tahun ke depan, pilihlah yang porsi portofolio terbesarnya obligasi.
Jika rencana investasi anda 5 tahun, pilihlah yang porsi portofolio terbesarnya saham.
Risiko reksa dana campuran
Risiko reksa dana campuran tergantung dari portofolio reksa dananya itu sendiri. Jika kita bandingkan dengan RDPU dan RDPT, risiko reksa dana campuran lebih tinggi.
Jika porsi pasar uang paling besar, maka risikonya kecil. Seperti yang sudah saya bahas pada bagian atas, pasar uang : deposito, tabungan, atau giro yang pasti dapat imbal hasil dan minim risiko.
Jika porsi obligasi paling besar, maka risikonya moderat, itupun tergantung jenis obligasinya, apakah obligasi pemerintah atau obligasi kooperasi. Tentunya, obligasi kooperasi lebih berisiko dibandingkan obligasi pemerintah.
Jika porsi saham paling besar, maka risikonya tinggi, itupun tergantung dana itu dialokasikan pada saham yang mana. Jika diinvestasikan pada saham fundamental baik, maka risikonya kecil, berlaku pula sebaliknya.
Besarnya untung dan rugi dikembalikan kepada keahlian Manajer Investasi dalam “meracik” portofolio. Anda lah sebagai investor harus pandai-pandai memilih reksa dana campuran.
Reksa Dana Saham
Reksa dana saham adalah reksa dana yang paling sedikit 80% melakukan investasi pada saham.
Sementara itu, sisanya pada pasar uang atau obligasi atau pada saham seluruhnya.
Pada bahasan ini saya akan fokuskan pada risiko dan tips memilih reksa dana saham.
Risiko dan keuntungan investasi reksa dana saham
Karena portofolio reksa dana saham ditempatkan pada saham, maka risikonya cukup tinggi. Namun, potensi keuntungannya juga paling tinggi dibandingkan dengan reksa dana yang lainnya.
Potensi hasil reksa dana saham tergantung racikan portofolio yang dilakukan oleh Manager Investasinya.
Berdasarkan daftar reksa dana saham yang saya kutip dari Bareksa, kinerja tiap reksa dana beragam. Ada yang minusnya sampai bikin ngeri, sebaliknnya ada pula yang membuat investor tersenyum bahagia.
Ini contoh kinerja saham yang di screenshoot pada tanggal 18 Desember 2020.


Dari 2 gambar diatas, anda dapat melihat kinerja reksa dana saham periode 5 tahun ada yang negatif dan positif.
Misalkan, untuk Sucorinvest Sharia Equity Fund yang kinerjanya positif hingga 89,75 sejak diterbitkan (inception).

Nomor 1 adalah jenis reksa dana.
Nomor 2 adalah kinerja reksa dana.
Nomor 3 adalah fund factsheet.
Mengapa reksa dana ini kinerjanya positif? Kita harus melihat portofolionya melalui fund factsheet.

Perhatikan kotak merah. Itu adalah portofolio reksa dana saham ini :
- Adhi Karya Tbk.
- Aneka Tambang Tbk.
- Buyung Poetra Sembada Tbk.
- Perusahaan Gas Negara Tbk.
- PP london Sumatra Indonesia Tbk.
Mari kita intip saham 1 dan 2, bagaimana kinerjanya.
Saham Adhi Karya Tbk 2016 s.d. 2020 turun dan sekarang beranjak naik kembali.
Aneka Tambang Tbk naik dengan ekstrim mulai di tahun 2020 ini.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa kinerja sebuah reksa dana saham dipengaruhi oleh kinerja portofolio sahamnya. Anda dapat mengeceknya sendiri.
Kapan investasi reksa dana saham?
Reksa dana saham cocok untuk target finansial diatas 5 tahun, seperti menyiapkan biaya pendidikan anak kuliah dan persiapan dana pensiun.
Secara historikal, saham akan memberikan hasil optimal dalam jangka panjang.
Kita dapat menggunakan IHSG sebagai indikator. IHSG adalah sebuah indeks seluruh saham yang ada di Bursa Efek Indonesia.
Anda dapat melihat pada grafik dibawah ini, meskipun dalam jangka pendek terjadi fluktuasi, namun jangka panjang IHSG terus naik.

Kesimpulan
Ada 4 jenis reksa dana yang populer di kalangan masyarakat. Jenis ini dibedakan berdasarkan portofolio masing-masing reksa dana itu sendiri.
Apa itu reksa dana pasar uang?
Reksa dana yang hanya berinvestasi pada instrumen pasar uang dan / atau efek bersifat utang (obligasi) yang jatuh tempo kurang dari 1 tahun.
Apa itu reksa dana pendapatan tetap?
Reksa dana yang wajib melakukan investasi paling sedikit 80% dalam bentuk efek bersifat utang (obligasi/surat utang)
Apa itu reksa dana campuran?
Reksa dana yang wajib melakukan investasi pada pasar uang, obligasi dan saham yang masing-masing paling banyak 79%.
Apa itu reksa dana saham?
Reksa dana yang wajib melakukan investasi paling sedikit 80% dalam bentuk efek bersifat ekuitas (saham)
6 comments
Nice info kang Sabda.
Harus dicerna pelan2 nih, saya banyak yang roaming istilah2nya 🙂
wah semakin bertambah nih pengetahuanku mengenai reksadana, kebetulan tahun lalu udah nyoba invest reksadana lewat bibit,
saat ini RD yang aku kelola masih pasar uang dan saham, belajar dikit dikit buat nabung
[…] Pelajari jenis-jenis reksa dana lebih lanjut. […]
[…] artikel yang sebelumnya sudah saya bahas, reksa dana populer di masyarakat itu ada 4, yaitu […]
[…] Namun begitu, anda tetap bisa beli reksa dana sesuai yang anda mau. Di Menu dashboard anda dapat memilih reksa dana sendiri sesuai kebutuhan berdasarkan jenis reksa dana. […]