Setelah mengetahui 3 jenis chart saham dan support resistance, berikutnya yang harus kamu pelajari sebagai ilmu dasar adalah jenis trend saham.
Trend dapat dimanfaatkan untuk bertransaksi mendulang cuan, kapan harus masuk (entry) dan kapan keluar (exit). Bahkan terdapat istilah yang menunjukkan bahwa trend adalah tools yang kuat dalam analisis teknikal,- trend is your friend (tren adalah teman kamu) dan don’t fight the trend (jangan melawan trend).
Trend adalah kecenderungan pergerakan harga saham dalam periode waktu tertentu. Dalam Dow Theory disebutkan bahwa terdapat tiga jenis trend yaitu :
- Downtrend (trend turun)
- Uptrend (trend up)
- Sideways (trend mendatar/trendless)
Pada artikel ini kamu akan mempelajari jenis trend, cara mengidentifikasi serta strategi bertranksi dalam pasar saham. Yuk, simak artikel ini hingga tuntas.
Jenis-Jenis Trend Saham
Garis trend lebih mudah dibuat dengan bar chart.
1. Downtrend
Cara menggambar downtrend cukup mudah, yaitu dengan menarik garis dari titik-titik harga tertinggi. Pada contoh di bawah ini, garis dibentuk melalui D1 ke D2.

Berikut ini contoh downtrend pada saham UNVR (PT Unilever Indonesia Tbk) pada tahun 2021.

Struktur Downtrend
Pada pola downtrend, puncak dan dasar yang terbentuk semakin rendah. Dari satu puncak ke puncak yang lebih rendah disebut high dan lower high, sementara dari dasar ke dasar yang lebih rendah disebut low dan lower lows.

Berikut ini contoh yang lebih jelas tentang struktur downtrend.

Cara Memastikan Garis Downtrend
Lalu muncul pertanyaan, pada titik harga yang seperti apa untuk siap digambarkan sebagai garis downtrend? Dalam hal ini terdapat dua pilihan, yaitu saat sudah menembus support atau beberapa ahli mengatakan cukup dengan penembusan 50% jarak dari resistancenya.

Strategi Transaksi Downtrend
Bertransaksi saat downtrend cukup berisiko, meskipun secara teori kita bisa entry saat harga berada di titik lower low. Hanya saja, kita tidak tahu kapan lower low akan terjadi.
Perhatikan gambar di atas sekali lagi, saat terjadi downtrend, garis untuk membuat trendline adalah titik-titik tertinggi (resistance) bukan support. Disini adalah kelemahan untuk entry pada downtrend.
Cara terbaik untuk beli saham pada downtrend adalah menunggu terjadi pembalikan arah dari downtrend ke uptrend. Penjelasnnya ada di bagian Penembusan Garis Trend di bagian bawah artikel.
2. Uptrend
Cara membuat garis uptrend juga mudah, yaitu dengan menarik garis dari titik-titik harga terendah. Pada contoh di bawah ini, garis dibentuk titik U1 ke titik U2.

Berikut ini contoh uptrend pada saham TLKM (PT Telkom Indonesia Tbk) pada tahun Agustus 2021 hingga Mei 2022.

Struktur Uptrend
Pada pola uptrend, puncak dan dasar yang terbentuk semakin tinggi. Dari satu puncak ke puncak yang lebih tinggi disebut high dan higher high, sementara dari dasar ke dasar yang lebih tinggi disebut low dan higher low.

Masih dengan menggunakana contoh saham TLKM sebelumnya, beginilah identifikasi struktur uptrend jika diperjelas.

Cara Memastikan Garis Uptrend
Cara penentuan garis uptrend adalah kebalikan dari downtrend. Garis uptrend siap digambarkan dengan penembusan resistance atau sebagian technicalist menyarankan cukup dengan penembusan 50% dari jarak supportnya.

Strategi Transaksi Uptrend
Silahkan lakukan entry (beli) pada saat harga pada titik higher low (support), lalu menjualnya di titik higher high yang ditandai pemantulan harga dari resistance.
Atau jika pola uptrend memang masih terus berlanjut, kamu bisa menahan (hold) saham tersebut sampai munculnya pembalikan arah (reversal).
3. Trend Sideways
Sideways dapat dikenali dengan lembah dan bukit dengan kecenderungan pergerakan harga mendatar atau trendless. Cara menggambarkannya pun mudah yaitu dengan menghubungkan garis dari titik tertinggi dan titik terendah. Garis-garis ini akan menjadi level di mana sideways diuji.

Berikut ini adalah sideways pada saham ADRO (PT Adaro Energy Tbk) pada tahun 2019 selama 9 bulan.

Struktur Sideways
Trend sideways membentuk pola puncak ke puncak dan lembah ke lembah yang hampir sama tingginya yang disebut sebagai equal high dan equal low.

Berikut ini contoh struktur pola sideways pada saham ADRO agar lebih jelas. Jika dilihat, sebenarnya equal high dapat berperan sebagai resistance, sementara equal low menjadi support.

Strategi Transaksi Trend Sideways
Entry 1 : lakukan pembelian saham pada saat berada di titik equal low (support).
Entry 2 : lakukan pembelian saham pada saat terjadi penembusan valid atas titik equal high dan pola terkonfirmasi menjadi uptrend.
Exit : lakukan penjualan saham pada saat berada di titik equal high (resistance)
Penembusan Garis Trend
Berdasarkan penjelasan di atas sudah diketahui bahwa untuk menggambarkan sebuah trendlince minimal perlu 2 titik sebagai penghubung. Namun, garis trend tersebut umumnya masih bersifat sementara karena dibutuhkan sebuah validasi (konfirmasi) bahwa trend tersebut valid.
Sebuah trend akan semakin kuat, jika dihubungkan lebih banyak titik. Misalkan, trend yang dihubungkan oleh 4 titik harga lebih kuat dibandingkan 2 titik harga.
Jika sebuah trend sudah terjadi, maka memiliki kemungkinan besar akan terus melanjutkan trend tersebut daripada tidak. Namun, bila terjadi penembusan trend, maka menjadi tanda awal bahwa kemungkinan trend akan berubah.



Demikianlah artikel tentang jenis trend saham ini. Sebaiknya kamu banyak melakukan latihan agar terbiasa terhada trend yang terjadi serta mengambil keputusan investasi.
1 comment
Bisa dicoba pake pemodelan kali ya untuk prediksi trennya