Tulisan kali ini saya mau membuat sesi curhat soal pengalaman dan tips meminjamkan uang kepada kerabat dan teman terdekat.
Tulisan ini saya tujukan untuk pembaca baik hati sebagai pemberi pinjaman 😇. Sekaligus meminta saran dan pendapat bagaimana dan apa yang anda lakukan saat seseorang meminjam uang kepada anda serta sharing pengalaman meminjamkan uang kepada orang terdekat.
Pinjam-meminjam uang antar kerabat memang umum dilakukan. Meminjam uang kepada teman atau saudara memang menjadi pilihan favorit. Selain tenor pengembalian yang bisa dinego plus tanpa biaya tambahan apalagi bunga.
Sebelumnya saya punya pertanyaan dibawah ini :
- Pernahkah anda meminjamkan uang kepada teman atau kerabat?
- Apakah pernah piutang anda tidak dibayar?
- Bagaimana cara anda menolak memberi pinjaman?
- Pertimbangan apa yang anda buat dalam memberi pinjaman
Pengalaman Saya Meminjamkan Uang
Berikut ini pengalaman saya meminjamkan uang, ada yang punya kejadian seperti saya? Ada yang memang tidak dibayar sama sekali, ada pula yang bertanggung jawab memegang janjinya.
Meminjamkan Kartu Kredit, Tapi Tak Dibayar
Saya pernah memberi pindajaman tapi tidak dibayar XD.
Jadi, waktu itu si teman mau beli tiket pesawat. Karena sudah kenal ya fine-fine saja dong. Beli tiket pesawat pakai kartu kredit saya, tenor 12%, bunga 0%.
Akhirnya saya beri kartu kredit saya. Saya sudah lupa berapa yang dia pakai untuk beli tiket pesawat, yang saya ingat sisa kredit itu Rp 600.000 dan saya yang nomboki.
Sudah ditagih berkali-kali selalu saja ngeles,-“bulan depan ya Sabda”. Hingga bulan berikutnya, tanpa kabar sama sekali.
Bahkan bertemu saya pun biasa saja seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Sampai sekarang saya tidak pernah menagihnya lagi.
Meminjamkan Kartu Kredit dan Dibayar
Meminjamkan kartu kredit ke teman tidak membuat saya kapok.
Cerita lainnya saat teman lain ingin membeli smartphone baru menggunakan kartu kredit saya. Karena cicilan 0% selama 12 bulan dan si teman berjanji dicicil setiap bulan.
Bahkan saya sendiri yang menawarkan untuk menggunakan kartu kredit saya saja. Karena memang sudah kenal dekat, saya tetap berpikiran positif.
Ternyata…
Dia mencicil utang tersebut hingga luna. Sia menepati janjinya. Syukurlah, saya percya kepada orang yang tepat.
Memang kita tidak dapat memukul rata sifat peminjam,-masing-masing memiliki karakter sendiri. Ada yang bersungguh-sungguh membayar atau yang sengaja menghilang.
Meminjamkan Uang Cash dan Saya Tidak Mau Menagih
Saya meberikan pinjaman kepada teman lainnya sejumlah Rp 2.000.000. Awalnya ia berniat meminjam Rp 10.000.000, tapi untungnya tidak jadi karena saya memang tidak punya uang sebanyak itu.
Memang si teman berjanji akan membayarnya, tapi tidak jelas kapan akan dibayar. Setelah beberapa waktu meminjamkan uang, ternyata saya tahu alasannya.
Dia dalam masa yang sulit, bahkan meminjam ke teman-teman yang lain juga. Kini, 2 tahun berakhir, saya tidak berniat menagihnya lagi. Bahkan sudah ikhlas karena kondisi finansialnya amat buruk.
Namun, hasil dari pinjam meminjam uang ini membuat saya menghindari dia terus. Karena setelah peminjaman yang pertama, ia mencoba menghubungi saya lagi untuk meminjam uang.
Total sudah ada 3-4 kali. Terang saja saya menghindari terus-menerus.
Dibayar atau tidak, saya sudah tidak permasalahkan lagi. Karena bagi saya itu sama saja.
Meminjamkan Uang Kepada Kerabat
Nah, kondisi ini lebih sulit daripada meminjamkan uang kepada teman. Kenapa? Karena kerabat lebih penting daripada teman. Jika pinjam meminjam ini menimbulkan konflik kepada teman, tidak terlalu masalah, toh posisi saya sebagai pemberi pinjaman.
Namun berbeda jika meminjamkan kepada saudara. Seburuk apapun kondisi yang terjadi setelah pinjam-meminjam uang ini, sebisa mungkin tetap berhubungan baik, bukankah begitu? Yah, meskipun sakit dalam hati, haha.
Memang selama ini meminjamkan kepada kerabat saya tidak pernah menagih sama sekali. Muncul rasa tidak enakan menagih. Pengalaman saya sendiri meminjamkan kerabat ada yang diawal bilang kepada saya dengan kata “pinjam”, tapi tidak kunjung dibayar.
Karena tidak dibayar dan balik lagi saya sendiri juga tidak pernah menagih, niat hati sudah saya ikhlaskan sebagai pemberian cuma-cuma saja.
Hal diatas berlaku untuk nilainya dibawah Rp 2.000.000 saja.
Sedangkan ada beberapa kerabat yang meminjam lebih dari Rp 2.000.000 tetap tidak akan saya tagih juga XD. Kebetulan saya hanya meminjamkan kepada yang terpercaya saja. Meskipun saya tidak tahu kapan akan dibayar, hihi.
Saya sendiri lebih ikhlas memberi beberapa ratus ribu dengan cuma-cuma daripada meminjamkan uang berjuta-juta.
Saya Susah Menolak
Saya kesulitan untuk bilang lagi tidak ada uang, kecuali memang beneran tidak punya uang.
Bulan lalu ada kerabat dan teman yang ingin meminjam uang saya…. Kebetulan saya memang tidak punya uang karena seluruh tabungan saya untuk bangun rumah orangtua seperti yang pernah saya singgung pada Resolusi Saya Tahun 2019…
*Alhamdulillah target finansial bangun rumah orangtua sudah tercapai di awal Maret lalu.
…kerabat ingin pinjam uang Rp 25.000.000 dari nilai awal Rp 50.000.000. Woahhhh saya kaget luar biasa. Karena kerabat tersebut mau pinjam uang sebanyak itu. Beruntungnya saya memang tidak punya uang 😄.
…sedangkan teman yang mau pinjam uang ke saya senilai Rp 5.000.000.
Saat ini saya tidak pernah menyimpan uang cash sebanyak itu lagi. Karena langsung saya investasikan yang tidak mudah untuk dicairkan.
Sekarang saya akan memikirkan dengan matang jika ada yang mau pinjam uang lagi. Saya pastikan jika meminjamkan tidak merusak target finansial yang sudah saya rencanakan. Seperti mengganggu keseimbangan target dana darurat, investasi dan dana ke Azerbaijan.
Jadi, kalau ada yang tanya saya punya uang atau tidak, saya hanya menjawab berdasarkan rekening yang saya gunakan untuk cost living saja.
Bukannya apa, saya sendiri sudah seperempat abad. Jika saya sibuk meminjamkan uang terus kapan saya bisa menabung dan berinvestasi? Belum lagi rencana saya dalam membentuk dana nikah mulai tahun depan atau mulai KPR rumah, iya kan?
Namun lain cerita jika saya seorang milioner, meminjamkan uang tentu bukanlah hal yang sulit. Kenyataannya, saya hanya pegawai biasa yang memiliki target finansial untuk dicapai.
Manfaat dan Kerugian Meminjamkan Uang
Tetap saja meminjamkan uang itu ada sisi positif dan negatifnya.
Manfaat
Saya masih ragu apakah ini kedengaran positif bagi pemberi pinjaman.
Yang jelas saat anda memberi pinjaman, berarti orang-orang mengandalkan anda sebagai “malaikat penolong”. Dari sisi sosial tentu saja baik dan berpahala.
Namun, anda harus siap karena bisa saja seterusnya akan dianggap sebagai “malaikat penolong” bagi mereka.
Dilain kesempatan mereka akan datang lagi kepada anda.
Kerugian
Siapa sih yang tak kesal jika uang anda tidak dibayar? Saya sendiri saja lelah menagih lho.
Dampak negatif yang mungkin terjadi adalah…
Uang anda tidak dibayar, bisa saja karena peminjam menghilangkan diri atau memang sengaja tidak membayar. Meskipun alasan klasik belum ada uang, tapi bukankah janji adalah janji? Harusnya peminjam dapat membayar tepat waktu.
Bertengkar. Apalagi jika bukan karena adu mulut. Kadang pemberi pinjaman bisa marah-marah nagihnya karena sudah keseel beuut uang belum dibalikin. Yang bikin naik darah sih kalau peminjam lebih ngotot ke pemberi pinjaman. Hihi
Pertimbangan Sebelum Meminjam Uang
Ada beberapa pertimbangan yang dapat anda lakukan sebelum memberikan pinjaman. Pertimbangan ini bertujuan untuk meminimalisir efek negatif meminjamkan uang.
Cari tahu tujuan meminjam
Adalah hak anda saat menanyakan uang yang anda pinjamkan untuk keperluan apa. Jika tujuannya peminjam gali lobang dan tutup lubang, saya sarankan anda untuk berpikir 2 kali dulu.
Apakah ada kemungkinan akan dibayar atau tidak? Jika tujuannya sangat mendesak misal karena anak sakit atau kurang untuk pesta. Anda dapat memberikannya.
Berikan ke orang terpercaya
Apakah peminjam orang yang menepati janji? Apakah ia terkenal baik? Apakah ia tidak pernah berutang sebelumnya? Berikanlah hanya kepada orang yang anda percaya saja.
Jangan sampai merusak finansial anda sendiri
Hanya berikan uang “menganggur” saja. Jangan paksakan meminjamkan dengan dana penting anda untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Source image :
pixbay.com, canva.com
67 comments
Dan paling males adalah saat menagihnya, hahaha. Giliran minjem, pasang tampang melas. Giliran ditagih malah banyak alasan wkwkkwk. Yup, setuju tuh dengan pertimbangan2nya sblm meminjamkan uang.
seriing aku minjamin uang ke teman..
pas minjem mengiba2
pas ditagih eh malah lebih galak dari anjing pelacak,, huh sedih
Kalau dibawah 1 jutaaan yah di ikhlasin, haha sering juga kayak gitu, pembeli yang ngutang, gak dibayar2 sampai 7 bulan padahal hutangnya gak seberapa…
Tapi saya pribadi suka mensugesti diri, kalau kita berusaha membantu dan memudahkan seseorang dalam keuangan atau hutangnya kepada kita, saya yakin akan ada kemudahan juga buat diri kita, entah bagaimana dan seperti apa caranya….
Kadang jengkel juga sih yah, kok orangmah pada tenang2 aja punya hutang dan diem – diem bae, minimal ada omongan maaf atau apalah, inimah kadang yang ngutang itu suka manyun kalau ketemu orang yang ngutangin, padahal dia sendiri yang ngutang alias pinjem duit,,,
Tapi kalau sama saudara jarang minjem duit, kalau ada yang sakit biasanya kita patungan atau minimalnya kalau gak bisa bantu pake duit yah bantu tenaga..
Kalau sama saudara kadang serba salah, sekiranya gak bisa bayar dan malah nyusahin kita mending jangan deh, kecuali kalau kita kasih judulnya "ngasih" bukan menghutangkan,, gitulah dari akumah 😀
Klo saya terserah pemegang uang.. Karena saya cuma kerja kerja
untuk saudara sendiri, kebetulan sama sekali saya tidak pernah meminjamkan uang melainkan saya beri tanpa mengharapkan imbalan. tapi kalau teman, ya banyak apalagi yang lupa janji balikin 😀
naaah, pinjam meminjam ini termasuk yg sbnrnya aku hindari. Aku pernah beberapa kali minjamin uang ke teman, sepupu bahkan adek. tapj pernah juga aku tolak. dan beberapa ada yg aku kasih sukarela, ga mengharapkan dibalikin
Kalo aku mutusin kasih pjnjam hutangan, itu aku liat backgroundnya dia dulu. bisa dipercaya ga, bisnisnya apa, kira2 dia bakal balikin ato ga.. kayak sepupuku kmrn, aku percaya dia bakal balikin krn pada dasarnya uang dia memang banyak. tp kondisi saat dia pjnjam uang, itu kita lg di LN, dan dia kehabisan cash, sementara karth debitnya ga bisa dipake. makanya aku pinjamin yg kebetulan bawa cash lbh banyak.pernah adekku pinjem, aku kasih, krn selain sodara sendiri, juga dia punya kerjaan yg aku tahu bagus. jd pasti dibalikin. gitu jg ama temen kantor, toh sama2 kerja di tempat sama. jelek2nya, akh bisa laorin ke bos nya kalo sampe dia ga byar.
tp aku bakal tolak minjemin kalo aku tahu backgroundnya ga bgs. aku tahu dia hobi ngutang utk gaya hidup, aku tahu dia suka boong demi dikasih pinjaman, kerjaannya jg ga jelas, bye bye aja utk tipe yg beginj :p. ada temenku yg begitu. malah srg ganti nomor supaya aku mau angkat :p. akhirnya tiap kali dia nlpon, aku pake alasan lg meeting hahahaha..
trakhir kmrn ada temen suami pas smp, cewe. dtg ke rumah, minta pinjam uang. dia terlibat hutang online yg lama2 bunganya bengkak. total yg hrs dibayar 5 jt. tp aku kenal dgn temen suami ini, krn dulu kita jg deket. suaminya udh meninggal, anaknya 1 yg pasti butuh biaya. gaji di kantor jg ga seberapa. untuk yg begini, ya sudahlah, apa salahnya dibantu. aku lunasin semua pinjaman dia, aku ga mau dibayar, anggab aja sedekah, tp dgn perjanjian, please jgn lg terlibat hutang online. kasian anaknya, kasian keluarga yg nanti bakal diteror. dia sampe nangis, tp janji ke aku ga bakal terlibat lg. kmrn itu dia jg terpaksa hrs ngutang online.
intinya, aku liat banget sih gimana orang yg mau minjam uang. kalo memang aku tahu orgnya ga bener,pemales, walo sodara sendiri ya mas, aku tolak. pernah kok aku nolak tante yg mau pinjem uang, krn aku tahu dia pemales. kerjaannya cuma minjem. yg kayak begini, ga bakal aku bantu :p. percuma, di awal cuma minjem, tp ga bakal balik.
Kalau yg minjam itu keluarga dan kerabat, sy orgnya malu nolak. Jadi iya tetap diberikan kalau memang lg ada. Dan sy tdk begitu berharap untuk dikembalikan.
Terima kasih
Ingin saya share tulisan ini di time line sosial media saya supaya yang suka pinjem-pinjem tapi lupa bayar agak terketuk kepalanya… tapi nanti dikira menyindir 🙁 dan makin merusak hubungan yang udah rusak karena berkali-kali nagih berkali-kali juga ngeles sampe akhirnya saya gak bisa membedakan mana ucapan dia yang jujur dan mana yang bohong…
Sekarang saya punya prinsip dalam pinjam meminjam dengan teman dan kerabat:
Jangan minjemin uang kalo gak siap kehilangan uang (karena gak diabayar) daripada kita pusing sendiri nanti malah stress gak jelas heheh
Sebelumnya jadi penolong, setelahnya malah jadi kayak debt colector, dihindari dan dimusuhi, wkwkwk.
Tapi mending kita ambil positifnya aja mas, selagi bisa ya kenapa tidak?,
Anggap saja sebagai pensuci harta, saya juga sering gitu, makanya sebelum memberi pinjaman saya akan matangkan dulu, bahwa itu akan kembali dengan hal yang berbeda.
Wah sama nih Bang Sabda, saya juga orangnya suka gak enakan, makannya kalau ada yang ngutang saya selalu berharap yang berhutang itu berinisatif untuk mengembalikan tanpa ditagih terlebih dahulu… saya juga setuju kalau minjamin uang itu kita hitung dari rekening untuk kebutuhan hidup sehari-hari saja, malah saya membatasi untuk uang yang bisa saya pinjamkan itu tidak lebih dari 10% pendapatan bulana, (maklum masih pegawai) hehe, jadi kalau uang nya sampai gak balik, gak nyesek-nyesek amat lah gitu hehe
kalo saya menerapkan: boleh pinjam, asal ada hitam di atas putih & saksi. sesuai dengan syariah.
tentu saja tetep milih minjemin ke orang yang amanah.
soalnya saya juga suka takut kalo minjemin ke sembarang orang. takut kalo 'menjerumuskan' dia ke lembah dosa. karena berhutang dan menghutangi itu berat.
Waaaoooooo, baik banget sih hahahahaha
Kalau saya ogah!
Gak bakal minjemin di atas 500ribu, meski teman dekat banget (eh ga punya temen dekat banget sih wakakakak)
Kecuali saudara saya sih, gak mungkin gak dibayar soalnya
Jangan terlalu baik deh, nanti makan ati wakakak
Saya juga sebisa mungkin gak mau minjem ke teman, mungkin karena itu juga mereka sungkan minjam ke saya.
Tapi laki emang beda sih, lebih gampang kalau pinjam meminjam uang 😀
Aduh, sebisa mungkin sih nggak minjamin uang ke saudara. Kalau dia butuh, ya kasih seikhlasnya aja.
Kalau sama kerabat sendiri jadi serba sulit ya mas, kalau nggak ngasih gimana dan juga nggak bisa selalu menuruti permintaannya
Faktor iba atau kasihan membuat saya dengan mudahnya memberikan pinjaman ke teman. Bahkan rela memberikan pinjaman meski uang saya sendiri, pas pasan.
Tapi paling kesal kalau ada yang minjamnya melas melas, bayarnya malas malas.
Kalau pun ga dibayar, saya yakin akan ada rezeki lebih buat saya ke depannya.
Hai Sabda, maaf baru sempet kunbal ke sini ya. Lama hiatus aku hahahhaa
Btw aku punya pengalaman yang sama kayak km, sering pinjemin uang ke orang eh tapi malah orangnya ga mau bayar dan menghilang gitu aja wkwkkwkww
nasib kalau orang ga bisa dipercaya ya. Setelah itu aku kapok deh. Males nagih2 🙁
Untung aku ga punya kartu kredit kayak km, jadi ga bisa pinjemin kreditan juga
Kalau saya terbilang jarang meminjamkan uang ke teman dan kerabat. Soalnya pas ada yang mau minjam, entah kenapa mereka gak jadi minjam. Mungkin karena faktor muka kali, hehe..
Wadhu kalau saya nggak punya banyak pengalaman dipinjemi orang soalnya mas. Soalnya saya juga gak punya uang dulunya kayaknya ya makanya ga ada yang suka minjem duit wkwkwkw. Tetapi ketika finansial kita sudah mampu dan orang melihat itu, baru biasanya orng2 pada pinjem ya. Pernah sekali temen pinjem allhamulillah langsung dibayar tepat waktu, sesuai janji dan tanpa ditagih hihihi
Pernah beberapa kali meminjamkan uang dan ternyata uangnya nggak balik.
Kan sedih.
🙁
Akhirnya sekarang lebih hati-hati lagi dalam meminjamkan uang.
Aku kira cuma aku saja yang begini.
Thank you artikelnya Kak.
Salam kenal.
Yang sudah-sudah susah nagihnya mas. Antara kasian dan gak tega
wah sekarang ane jadi agak trauma gan mau minjemi uang ke teman atau kerabat, bayar hutang nya lama, mau nagih nggak enak sendiri 😀
setuju sama ini "Kalau saya sendiri lebih ikhlas memberi beberapa ratu ribu dengan cuma-cuma daripada meminjamkan uang berjuta-juta."
mendingan ratusan ribu dikasih, udah gak jadi fikiran, gak ada beban, dan selesai, daripada berjuta-juta dengan kata pinjam, tapi kadang malah jadi beban dan iya kalau balik, kalau gak balik? kan jadinya seperti DI PHP in doang tuh om,
Sekarang tak seperti dlu.. rasa percaya antar teman sudah memudar… 🙁
Agak menggelitik cerita waktu pinjemin org 2 jt dan sudah mengikhlaskan uang itu. Saya pikir orgnya hubungi lg krn mau melunasi, eh ternyata mau minjem duit lg. Cobaan sekali itu, padahal udh ikhlas hahaha
Kalau saya sendiri setiap ada teman yg mau pinjem duit dalam nominal yg cukup gede bagi saya, saya harus tahu buat keperluan apa dan semendesak apa. Saya tidak mau saja, kita minjemin buat dia bayar utang judinya atau hal2 negatif lain. Yg kayak gt terus terang banyak disekitar kita, bahkan teman2 kita sendiri.
Tp kalau emang sangat mendesak seperti kebutuhan hidup, ya harus diniatkan untuk membantunya. Terkadang, bisa liat orang lain terlepas dari hal-hal yg mendesak sudah cukup senang
Wah, akutu kerap ilang duit sebab utang gak dibayar, aku gak tegaan untuk nagih. Apalagi klo kerabat.. Hiks…
aku juga pernah nih mas minjemin uang ke orang terdekat dan belum dibayar sampai sekarang. mau menagih pun akuh tak enak hati..
sebelum meminjamkan juga harus dipastikan "mereka benar-benar membutuhkan" uang yang kita pinjamkan. jangan sampai buat gaya hidup mereka yess
kalau soal menagih, memang rata-rata susah ditagih. emang lebih enak ngasih aja semampu kita dan kita ikhlas daripada meminjamkan. tapi suatu hari saya bokek dan memberanikan diri menagih uang saya ke temen, walau telat bayarnya, alhamdulillah temen tersebut melunasi hihi
Masalah utang piutamg emang rawan mas, klo kerabat dekat yang datang pinjam uda deh ngalamat iklas hibahin aja, tapi dg catatan ya ngasihinnya ga sebanyak itu andai mau pinjamnya dlm jumlah banyak karena toh kita juga ada kebutuhan juga ya kan, kudu liat liat kemampuan jg, andai ga ada atau ngepress dananya ya bilang jujur, ga bisa pinjamin heheh
kadang lucu aja sih sama yang suka minjam sama uang, kita juga kadang ga tegaan juga ga kasi pinjaman karena pas di waktu itu dia juga lagi butuh butuhnya juga kali ya, dan sangat berharap kali dari pinjaman itu, tapi di lain sisi si peminjam ini kadang suka gatau diri juga, udah di posisi yang enak dan bisa di bilang ya adalah uangnya untuk ganti yang dia pinjam malah pura pura lupa dan kita malah yang jadi ngemis ke dia macam kita yang mau minjam uang ke dia, dan parahnya kadang lupa bayar utang tapi upload upload story lagi kongkow di cafe, wkwk, cemanalah yakan namanya juga tuman
"Namun, anda harus siap karena bisa saja seterusnya akan dianggap sebagai "malaikat penolong" bagi mereka."
Ini kerugian deh keliatannya.. wkwkwkwkwkwkwk :v
iya bener banget manfaatnya, tapi satu sisi positif lainnya, anggap aja cara lain menabung via orang lain. tapi bener juga, saya juga sudah pilih-pilih teman kalau mereka minjam uang.. liat seberapa dekatnya, dan seberapa tajam ingatannya. karena kebanyakan suka lupa alias amnesia. karena kalau saya minjemin uang ke beberapa orang, hal yang terberat yang saya punya adalah "nagih" utang wkwk… yaaa mungkin dah banyak istilah, yang minjem lebih galak daripada yang dipinjemin uang, kalo zaman skarang mah.
Alhamdulillah sih selama kerja dulu kalau minjemin ke temen selalu dibayar, kadang tepat waktu kadang nggak, klo gak tepat waktu ya saya nagih ke orgnya aja terus gak peduli dia kesinggung wkwk 😀
Kalau sama orang lain, sulit sih buat kita buah ngikhlasin gitu aja, kalau ke saudara memang serba salah tapi kalau dalam hal kemalangan ya judulnya "ngasih" memang lebih cocok
Sedih banget malah… XD
2 tahun dan belum lunas… kan kita sendiri yang nyesek.., gitu deh resikonya,, saya juga begitu.. jd amal, semoga kita ikhlas
Kebannyakan peminjam mengalami kesel hati mbak,,, hhahaha XD saya juga gitu..
Sebaiknya memang harus disesuaikan sama kesiapan kita
Wahhh sharingnya mantep mbakkk makasih yakkk
Bener sih memang harus dipikiri mateng2 biar ga nyesek2 amat, hihi
Cocok dong mbak, maksudnya cocok sama pak suami, jadi mbak adalah pengontrolnya, hihi
Eh iya juga ya mbak, saya baru kepikiran… bisa menjerumuskan ke lembah doa juga
Saya juga mikir gitu, hihi
Bener sih mbak memang harus disesuaikan sama uang kita sendiri, tapi kebanuakan dari kita memang lebih menngikhlaskan daripada menagih
Nahhhh,,, ituuu yang bikin sakit hati,,, bukannya utang dibayar malah pamer hedon
Yup, kita berhak untuk tanya peruntukannya, jangan sampai salah langkah
Salam kenal jugaa
Iyaa mbak, ga apa atuhh, berarti udah aktif lagi dong
hhhh, bener mas harus hati-hati kalau minjemin sama orang yang Watados, (wajah tanpa dosa) jadi capek hati.
Saya pernah meminjamkan uang ke kerabat yaitu ke saudara sepupu. Dan dia berjanti akan mengembalikan tepat waktu. Setelah tiba saatnya saya menagih ternyata susah sekali. Jawabannya mereka belum ada uang ya sudah diundur nggak mengapa saya setuju. Ternyata saya baru menyadari nomor ponsel saya telah di blok oleh sepupu saya itu. Tentu saja saya kesal dan agak emosi. Tapi akhirnya saya tetap bisa menagih hutang lewat suaminya sepupu saya itu. Meski sama saja rada susah dan alot tapi hutang saya akhirnya dibayar setelah 3 bulan lamanya. Dampak dari pinijam meminjam antar kerabat membuat hubungan tali silaturahmi kami tidak baik seperti dulu lagi. Saya terima saja kalau mereka akhirnya tidak mau menyapa saya lagi. Itulah resiko memberi pinjaman ke kerabat.
kalau aku sekarang misal ada yang pinjam duit ke aku, selalu arahin dia ke fintech pinjam uang saja mas 😀
Fintech ini satu sisi membantu kita untuk menolak teman yang meminjam dan lupa untuk balikin hahaha…
Harus ditagih, tuh, Kak. Tanda sayang kerabat, kalau nagih utang. Yah, meskipun bakalan dikira pelit, galak, bahkan yang minjem jauh lebih galak dari yang minjemin saat ditagih.
Ngalamin juga ke kerabat jauh. duh nagihnya susaaah. Bahkan kalo ketemu seolah gak punya dosa apa2 orangnya.
Nahh itu dia, kadang kalau mau nagihnya itu wahahaha ;D
kalo gak dibayar anggap saja amal jariyah deh, asal uangnya dipakai untuk hal yg bermanfaat. hehe
Lu kayaknya harus belajar ke gw deh. Karena gw orangnya sangat TEGA kalau mau nagih utang. Kalo udah mulai berkelit dan susah dihubungi, huft, bukan Riza Alhusna kalo gak nemu nomor-nomor kakak-adeknya, emak-bapaknya. Gw teror semua keluarganya biar si pengutang cepet bayar. Mau dia jual ginjal kek, jual jantung kek, bodo amat. Lu hutang lu harus bayar. Habis lunasin utang lu mau black-list gw? Hellooo, gak gw pusingin, wkwkwkwk. Itulah kenapa gak ada yang berani main-main kalo utang sama gw, wkwkwkwk
Eh btw, bos, gw boleh nanya gak? Itu komen lu kok berantakan gitu? Ada yang salah dalam settingannya yah? Komennya di mana, balesan lu di mana. Coba deh lu perhatiin.
wahhh cocok banget jadi deep collector ya, hihi…
iya, baru migrasi ke hosting, jadi komennya super berantakan. ini lagi coba diberesin 1 per satu
Suami meski kerja cuma jadi laden kalau kami punya simpanan uang da dia kerja di proyeknya lama, kerap tak bisa nolak tetangga yang pinjam uang. Kisarannya kecil cuma 50, 100, dan 200 ribu tetapi akan suami pinjamkan asal dibayar tepat waktu. Tak pakai bunga. Makanya di tetangga dekat dia jadi andalan. Padahal sauya lumayan pusing juga karena pengin simpan uang di tabungan bank jadi tertunda. Ya, sudah. jadi amal baik semoga rezeki kami lancar. Asal jangan pinjamkan pada yang tak amanah saja.
Cuma susahnya, kalau kami lagi tak punya uang karena suami tak kerja dan tabungan di bank minim atau terlalu sayang untuk diambil, suami sungkan pinjam uang pada yang pernah meminjam, ha ha. Terpaksalah kami berutang ke warung atau terapin pola hidup prihatin sampai suami kerja lagi dan dapat uang.
BTW, hebat banget ada yang mau PD pinjam sampai 25 juta segala. Apakah akan bisa bayar? Bang Sabda dianggap bank ‘kali. Ha ha.
Pengalaman saya meminjamkan uang kepada kerabat membuat hubungan saya dan suami jadi nggak baik. Bawaannya pengen berantem mulu. Jumlah uang yang dipinjam mulai dari yang kecil hingga yang bisa bikin saya pingsan. Alasan pinjam dari terjerat riba, mau nikah, sakit, untuk modal dagang, dsb. Belum lagi kalau ada kerabat yang usahanya bangkrut, piye saya nggak kasihan. Kalau ada kerabat suami yang mau pinjam uang harus berhadapan dengan saya. Sampai suami saya bilang, “Terserah kamu mau gimana (mau dipinjami atau tidak). Urus saja dia.”
Tapi ujung-ujungnya saya pinjami, dan nggak nagih. Nggak enak juga sama keluarga suami. Toh kalau untuk kebutuhan hidup sehari-hari aja kurang, gimana saya nggak ikut nanggung. Tapi begitu mulai berhasil, kok ya lupa buat bayar saya.
Saya belajar untuk ikhlas dan mendoakan mereka yang pinjam uang, agar diberi kelancaran rejeki. Aslinya ya berat buat ikhlas. Tapi saya dan suami punya kesepakatan, uang yang nggak kembali sampai berapa, yang modelnya gali lubang tutup lubang harus gimana menolaknya, dsb.
Duh, kadang pengen bikin tulisan kek gini, tapi jujur gak bakal berani, hahah… (maaf curhatnya panjang)
woahh, semoga amal baik mbak berbuah berkah ya.. ini namanya dilema dalam pimjam meminjam, ujung2nya kalau ga makin deket ya makin jauh, tapi saya kesel lho si peminjam ya kok ga punya niat baik untuk balikkan uang yang dipinjam
Yang Kang emang jurus ikhlasin aja insyaAlloh diganti karena beberapa kali juga kami sering ditipu wkwkwk giliran pas minjem datang sampe kasian pas ditagih lahdalah dia yang buang muka suka lucu yang begini
Dan yang ga tau diri itu yang udah pinjem krn ga ditagih ketagihan pinjem lagi ada yng begini?banyak sodara sendiri wkwkwkwk *ngegas jadinya
inilah dilemanya meminjamkan ke saudara sendiri, serba salah, ga dipinjami atau dipinjami ujungnya ga jauh2 dari berantem
kebetulan bang, temen saya kemaren juga pinjem uang sejuta, janjinya sih dua minggu di balikin tapi nyatanya sampe sekarang gak balik, mau nagih juga gak enak, selain itu dia tiap hari juga kerja, sedangkan saya pengangguran..
wah teman ane banyak pinjam uang ke ane gan, 4 tahun baru lunasi itu hutang hahaha 😀
ada juga yang sampai sekarang orang nya ngilang, susah dicari dan ditagih 😀
pokoknya, kalau urusan uang sama orang terdekat itu endingnya kebanyakan ‘gak enak’. Apalagi kalau orangnya ‘ruwet’. Wes… angkat tangan saya
Waw baik banget suka minjemin. Kalau saya sih selektif mau minjemin uang, kadang suka seenaknya aje, lagian dananya juga kepakai mulu, hahahaha….
pinjamkan uang yang “menganggur” saja, iya setuju sih, kadangkala memang pingin bantu teman, tapi takut ga sesuai janjinya, masalahnya kalo ntar giliran aku yang butuh kan jadi repot sendiri
Memang deh soal minjemin duit ke sodara atau kerabat dekat itu susah2 gampang. Gampang ketika kita merasa iba dengan keadaannya dan susah ketika kita tagih karena ga dibayar2. Paling kalau mau ikhlas ya kasih aja berapa gitu biar ga pusing mikirin pengembalian dananya 😀
saya orangnya gaenakan, kadang agak sulit untuk menagih teman yang meminjam uang padahal ga sampe 50rb tapi berkali-kali minjamnya. satu utang belum bayar eh mau minjem lagi 🙁