Identifikasi Support dan Resistance Saham Untuk Timing Jual-Beli

by Sabda Awal
Support Resistance Saham

Support dan resistance saham dapat membantu kamu mengambil keputusan bertransaksi, kapan harus buy (beli) dan kapan harus sell (jual). Banyak investor yakin bahwa support-resistance adalah alat yang sangat bisa diandalkan untuk memperkirakan pergerakan harga saham.

Cara mengetahui support-resistance dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti menarik garis horizontal dari titik terendah/tertinggi atau bisa juga menggunakan technical indicator seperti moving average dan fibonnaci retracement.

Pada artikel ini hanya mengulas penentuan support-resistance dengan membentuk garis horizontal. Yuk, baca tulisan ini hingga selesai.

Support dan Resistance Saham

Support adalah titik di mana harga saham akan cenderung “memantul” naik dari titik harga bawah menuju ke atas. Sedangkan, resistance adalah titik di mana harga saham akan cenderung “memantul” turun dari titik harga atas menuju ke bawah.

Agar lebih mudah dipahami, support dan resistance saham dapat diibaratkan seperti lantai dan atap. Sebuah bola akan mental ke atas saat menyentuh lantai (support), sebaliknya akan kembali ke bawah setelah membentur atap (resistance).

Garis support dapat dibentuk dengan menarik garis horizontal dari titik terendah, sementara garis resistance dari titik tertinggi. Perhatikan gambar di bawah ini.

garis support dan resistance
Garis support dan resistance

Secara teori, support dan resistance saham terbentuk secara alami akibat kondisi psikologis pelaku pasar.

Misalkan pada saat harga sebuah saham sedang jatuh. Orang-orang yang memiliki sahamnya sejak awal menjadi takut (fear) karena harga saham turun terus. Sehingga mereka menjual saham yang dimiliki untuk menghindari kerugian lebih besar.

Sebagian orang yang sedang memantau saham tersebut berpikir bahwa ini adalah kondisi yang bagus untuk membeli karena harganya sedang jatuh.

Pada kondisi ini, jumlah pembeli (demand) lebih banyak daripada penjual (supply) sehingga harganya akan naik ke atas.

Begitu juga sebaliknya saat harga saham sudah terlalu tinggi, akan mendorong lebih banyak pelaku pasar untuk menjual saham yang dimiliki (realisasi profit). Penjual lebih banyak daripada pembeli, sehingga harganya turun ke bawah.

Cara Membuat Garis Support

Untuk membuat garis support, kamu harus mencari titik harga terendah. Semakin banyak titik yang membentuk support, semakin kuat garis support tersebut. Artinya, harganya akan sulit menembus ke bawah harga support.

Perhatikan contoh gambar di bawah ini. Saya membuat garis support dari 2 titik harga terendah.

garis support saham
Garis support dengan 2 titik harga terendah

Lalu, berikut ini contoh garis support yang dibentuk oleh 3 titik harga terendah. Garis support ini lebih kuat di bandingkan contoh sebelumnya.

Garis support dengan 3 titik harga terendah
Garis support dengan 3 titik harga terendah

Cara Membuat Garis Resistance

Yang harus kamus lakukan untuk membuat garis resistance dengan menarik garis dari titik harga tertinggi. Semakin banyak jumlah titik tertinggi yang membentuk garis resistance, semakin kuat level resistance tersebut. Artinya, pergerakan harga akan sulit menembus ke atas resistance.

Berikut ini contoh garis resistance yang dibentuk oleh 3 titik harga yang tinggi.

Garis resistance dari 3 titik harga tinggi
Garis resistance dari 3 titik harga tinggi

Sedangkan pada gambar di bawah ini, garis resistance sangat kuat karena dibentuk oleh banyak titik harga tertinggi.

contoh resistance yang kuat
Strong resistance

Pullback

Pullback adalah kondisi di mana harga “menguji” level support atau resistance yang telah dilewati. Agar lebih paham, silahkan perhatikan gambar berikut ini.

contoh pullback

Agar lebih jelasnya, perhatikan contoh di bawah ini.

pullback support dan resistance saham 2
Perubahan resistance menjadi support dan sebaliknya

Breakout

Brekout adalah kondisi di mana pergerakan harga berhasil menembus garis support atau garis resistance.

Saat harga berhasil menembus garis support, maka dapat dipastikan terjadi harga akan jatuh lebih dalam seperti contoh di bawah ini.

contoh breakout support
Breakout Support

Begitu juga saat, harga berhasil breakout dari resistance, maka harga akan bergerak ke level yang lebih tinggi.

breakout resistance
Breakout Resistance

Selain breakout, ada juga istilah false breakout yaitu breakout yang gagal atau palsu. Pada contoh di bawah terdapat garis resistance yang dibentuk oleh 3 titik harga tertinggi. Lalu, pada lingkaran (panah) harga sudah menembus resistace, alih-alih pada hari berikutnya harga naik, malah menjadi turun.

contoh false breakout
False Breakout

Kondisi seperti ini yang harus mampu diantisipasi. Untuk mengantisipasi keadaaan false breakout kamu harus memiliki trading plan dengan entry point dan exit point yang matang.

Jika kamu hanya menggunakan support dan resistance saham sebagai acuan untuk entry dan exit, maka kamu harus menerapkan yang namanya “batas toleransi”. Misalkan, saya menetapkan batas toleransi adalah 2%.

*batas toleransi dapat kamu sesuaikan sendiri, apakah 1%, 1,5%, 2% dan seterusnya.

Contoh dibawah ini adalah saham TLKM dengan resistance di harga Rp 3.500. Maka, untuk memastikan terjadi breakout, saya akan entry di harga :

Batas toleransi 2% x 3.500 = 70.

Maka, harga entry adalah Rp 3.570.

batas toleransi support resistance
Batas toleransi

Namun, jika kamu sudah mahir menggunakan analisis teknikal lainnya. Kamu sebaiknya mengkombinasikan dengan support resistance. Sangat disarankan untuk menggunakan 2-3 analisis teknikal secara bersamaan agar hasil analisis semakin akurat.

Strategi Dengan Support dan Resistance Saham

Setelah kamu mengetaui cara penentuan garis support resistance saham, pullback, breakout dan batas tolerasi, selanjutnya kamu sudah bisa mencoba bertransaksi dengan analisis teknikal yang satu ini.

Entry pada saat support

  1. Tentukan garis support yang dibentuk oleh beberapa titik harga terendah.
  2. Jika harga sudah mulai “memantul” dari support, silahkan lakukan pembelian.

Entry pada saat resistance :

  1. Tentukan garis resistance terlebih dahulu yang dibetuk dari beberapa titik harga tertinggi
  2. Meskipun, harga saham sudah menembus garis resistance (breakout), tunggu hingga harga benar-benar berada pada batas toleransi.
  3. Kamu harus jeli untuk melihat pullback.
  4. Jika semua sudah terkonfirmasi, silahkan lakukan pembelian.

Exit pada saat resistance

  1. Tentukan garis resistance yang dibentuk oleh beberapa titik harga tertinggi.
  2. Jika kamu masih sangat pemula, sebaiknya jual saham sebelum atau saat mencapai resistance.
  3. Jika kamu sudah mahir, silahkan tunggu harga berada di resistance untuk melihat peluang breakout. Jika terjadi breakout resistance, kamu dapat memperoleh keuntungan yang lebih tinggi karena harga akan naik semakin tinggi.

***

Demikian artikel tentang support dan resistance saham ini. Sering-seringlah berlatih hingga kamu mahir. Jika masih ada pertanyaan, silahkan tinggalkan di kolom komentar. Selamat berinvestasi!

Related Posts

Leave a Comment

1 comment

Jenis Trend Saham | Blog Finansial July 8, 2023 - 10:59 am

[…] mengetahui 3 jenis chart saham dan support resistance, berikutnya yang harus kamu pelajari sebagai ilmu dasar adalah jenis trend […]

Reply